• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 16 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Nasihat

Hanya Berdua dengan Allah

April 20, 2021
in Nasihat, Unggulan
Hanya Berdua dengan Allah

Ilustrasi, foto: Freepik

172
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com- Ketika tak ada lagi yang bisa menolong. Ketika tak ada alat yang bisa menopang tubuh. Ketika semua kemungkinan menuju titik nol. Saat itu, Anda sedang berdua dengan Allah.

Pada saatnya, akan datang keadaan di mana tak ada lagi harapan. Semua kemungkinan menjadi mustahil. Dan inilah, bisa dibilang, puncak dari ujian tawakal seorang mukmin.

Keadaan kritis ini mungkin saja dialami orang biasa. Tapi, seringnya dialami oleh mereka yang justru memiliki kedekatan yang nyaris sempurna dengan Allah subhanahu wa ta’ala.

Hampir semua nabi mengalami ini. Begitu pun para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Termasuk para generasi salafus shaleh.

Perhatikanlah saat wanita mulia, ibunda Nabi Isa alaihis salam, berada di situasi genting yang serba tidak nyaman. Ia terusir dari kampung halaman. Saat-saat kelahiran bayinya sudah di ambang datang. Saat itulah, Maryam merasakan dirinya hanya berdua dengan Allah.

Ia luapkan gundah gulananya. Ia sandarkan semua harapan dan pertolongan, hanya kepada Allah.

Hal yang sama pernah dialami Nabi mulia, Yunus alaihissalam. Saat ia tak lagi bisa berhubungan dengan semua mansia di bumi ini. Saat ia seperti tak lagi berada di tanah, di air, di udara. Saat semua cahaya sirna ditelan gelapnya ruang perut ikan yang terus berenang di samudera lepas.

Saat itulah, ia ungkapkan segala sesal dan ampunan. Ia sandarkan semua harapan dan pertolongan, hanya kepada Allah.

Hal yang sama juga dialami bapak dari para Nabi, Ibrahim alaihissalam. Saat tak ada lagi jarak antara tubuhnya dengan kobaran api raksasa. Saat semua orang dekatnya tak lagi mampu menghadang kekejaman itu.

Saat itulah, ia ungkapkan segala harapan dan perlindungan. Ia sandarkan semuanya, hanya kepada Allah.

Hal yang lebih dahsyat juga pernah dialami teladan umat manusia hingga akhir zaman, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Saat ia dan tiga ratusan sahabat sedang melakukan penghadangan terhadap rombongan dagang Abu Sufyan yang dikabarkan akan melewati wilayah perbatasan Madinah.

Saat itu, ia justru dihadapkan dengan pasukan yang jumlahnya tiga kali lipat dari para sahabat yang ada. Dan mereka adalah pasukan Quraisy yang terlatih dan dilengkapi senjata memadai.

Rasul mulia menengadah ke langit. Ia angkat kedua tangannya tinggi-tinggi. Ia memohon kepada Allah agar dimenangkan dalam kemustahilan itu. Ia pun sempat berucap yang di antaranya adalah, Ya Allah, sekiranya kami kalah, tak ada lagi manusia yang beribadah kepadaMu.

Mereka orang-orang mulia. Kedekatannya dengan Allah tak diragukan lagi. Setiap detik nafas dan detak jantung mereka tak pernah luput dari mengingat Allah. Dan, seratus persen ruang hidup mereka hanya dalam rangka misi di jalan Allah.

Namun, mereka pun mengalami ujian tawakal itu. Inilah mungkin puncak ujian yang jika terpeleset sedikit saja akan berakibat fatal.

Sebuah kisah tentang orang shaleh yang salah mengambil langkah pernah diungkapkan di beberapa riwayat. Ketika itu, ia terjebak dalam situasi sulit yang serba tidak ia inginkan.

Ia memasuki sebuah rumah yang sebelumnya terdengar wanita meminta tolong. Saat di dalam, ternyata ada wanita pelacur dengan seorang bayi. Wanita itu meminta orang shaleh untuk memilih: menzinahi dirinya, membunuh bayi, atau meminum khamar yang sudah tersedia di situ. Jika tidak ada yang dipilih, ia akan berteriak dan menuduh orang shaleh itu seolah akan berbuat keji.

Ia bingung harus berbuat apa. Dari tiga pilihan itu, akhirnya ia memilih minum khamar. Ia tidak sadar kalau pilihan itu lebih berbahaya dari yang lain. Setelah mabuk, ia pun menzinahi wanita itu, dan tega membunuh sang bayi.

Pelacur ini melaporkan orang shaleh itu ke pihak keamanan. Orang shaleh akhirnya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.

Di saat kritis itu, setan datang menemui orang shaleh itu. Ia mengatakan, kalau kamu mau melakukan ritual penghormatan kepadaku, niscaya aku akan selamatkanmu dari situasi ini.

“Tidak!” tegas orang shaleh itu.

Setan pun melembutkan ucapannya. Ia seolah melakukan klarifikasi, “Maksudku penghormatan simbolik saja. Tak perlu diucapkan. Tak perlu gerakan macam-macam. Cukup mengedipkan mata saja. Hanya itu!”

Sayangnya, orang shaleh itu lagi-lagi salah langkah. Saat ia mengedipkan matanya, algojo melakukan eksekusi mati terhadap dirinya. Ia pun mati dalam kesesatan. Na’udzubillah.

Saat semua menjadi nol. Saat semua harapan menjadi mustahil. Hanya satu kalimat yang mesti ditanamkan kuat-kuat: hasbunallah wani’mal wakil, ni’mal maula wani’man nashir. Hanya Allah tempat bersandar dan meminta pertolongan. [Mh]

 

Tags: Hanya Berdua dengan AllahMuhasabahNasihat
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Deklarasi Industri Pariwisata Perangi Covid-19

Next Post

Ide Menu Takjil: Lumpur Surga khas Nusantara

Next Post
Ide Menu Takjil: Lumpur Surga khas Nusantara

Ide Menu Takjil: Lumpur Surga khas Nusantara

Di Dusun Dondong Sampah Berubah Menjadi Berkah

Di Dusun Dondong, Sampah Diubah Menjadi Berkah

Pengungsi Palestina di Libanon Hidup dalam Keprihatinan

Pengungsi Palestina di Libanon Hidup dalam Keprihatinan

  • Hukum Shalat Memakai Masker saat Sakit

    Hukum Shalat Memakai Masker saat Sakit

    184 shares
    Share 74 Tweet 46
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7623 shares
    Share 3049 Tweet 1906
  • Inginkah Masuk Surga?

    93 shares
    Share 37 Tweet 23
  • Doa Nabi Musa Saat Meminta Jodoh

    238 shares
    Share 95 Tweet 60
  • Nur Izzaty Hafizah, Meninggal Dunia Akibat Infeksi Bagian Paru-Paru

    117 shares
    Share 47 Tweet 29
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5129 shares
    Share 2052 Tweet 1282
  • FORTASI MTs Muhammadiyah Batang 2025: Adventure of the Habits Tanamkan Karakter Sejak Dini

    82 shares
    Share 33 Tweet 21
  • Kualitas Udara Memburuk, New Delhi India Menutup Semua Sekolah Darah

    86 shares
    Share 34 Tweet 22
  • Pentingnya RUU Ketahanan Keluarga dalam Mewujudkan Pembangunan Ramah Keluarga

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • 100 Koleksi Murottal Quran Terbaik Sepanjang Masa

    431 shares
    Share 172 Tweet 108
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga