IBU itu pendidik umat manusia. Allah subhanahu wata’ala pun memuji sejumlah ibu dalam Al-Qur’an.
Allah subhanahu wata’ala berfirman, “Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa: susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan pula bersedih hati, sungguh Kami akan mengembalikannya kepadamu…” (QS. Al-Qasas: 7)
“dan Kami cegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang menyusui(nya) sebelum itu, maka berkatalah dia (saudaranya Musa): maukah aku tunjukkan kepadamu keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya?”
“Maka, Kami kembalikan dia (Musa) kepada ibunya, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati, dan agar dia mengetahui bahwa janji Allah adalah benar…” (QS. Al-Qasas: 12-13)
Allah berfirman, “(Ingatlah) ketika istri Imran berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku bernazar kepada-Mu apa (janin) yang dalam kandunganku (kelak) menjadi hamba yang mengabdi (kepada-Mu), maka terimalah (nazar itu) dariku. Sungguh Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maka Mengetahui.”
“Maka ketika melahirkannya, dia berkata: Ya Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.
“Padahal, Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan. ‘Dan aku memberinya nama Maryam, dan aku mohon perlindungan-Mu dan anak cucunya dari (gangguan) setan yang terkutuk.” (QS. Ali Imran: 35-36)
**
Allah subhanahu wata’ala mengabarkan kepada umat manusia tentang ibu-ibu yang solehah. Ibu-ibu mulia yang menjadi teladan dari para ibu.
Pujian ini tidak Allah gambarkan dalam narasi umum. Tapi dalam bentuk kisah dari sebuah fakta sejarah. Di antara mereka ada ibunya Nabi Musa, Ibunya Sayidah Maryam, dan Sayidah Maryam sendiri ketika sebagai seorang ibu yang mengalami cobaan luar biasa.
Seorang penyair Arab ternama, Hafiz Ibrahim, mengungkapkan, “Al-Ummu madrasatul ula. Idza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq.”
“Ibu adalah madrasah (sekolah) pertama bagi anaknya. Jika engkau persiapkan ia dengan baik, maka sama halnya engkau persiapkan bangsa yang baik pokok pangkalnya.”
Wahai ibu, banggalah Anda sebagai seorang ibu. Allah subhanahu wata’ala memuji Anda dalam firman-Nya. Begitu Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam sabdanya.
Tugasmu begitu mulia dan sekaligus teramat berat. Bagus buruknya umat manusia ada di tanganmu. Namun begitu, keridhaan Allah pada manusia juga bergantung pada keridhaanmu. [Mh]