ChanelMuslim.com – Sa’ad bukanlah orang yang berdiam diri untuk turut berjuang apapun kondisinya. Sebelumnya ia telah melaksanakan pesan dari Umar untuk mengirim serombongan di antara shahabat-shahabatnya sebagai utusan kepada Rustum panglima tentara Persia untuk menyerunya iman kepada Allah dan agama Islam.
Soal jawab di antara mereka dengan panglima Persia itu berlangsung lama, dan akhirnya mereka tidak diperbolehkan lagi berbicara, karena salah seorang di antara mereka mengatakan:
“Sesunggguhnya Allah telah memilih kami untuk membebaskan hamba-hambaNya yang dikehendakiNya dari pemujaan berhala kepada pengabdian terhadap Allah Yang Maha Esa, dari kesempitan dunia kepada keluasan-Nya, dan dari kedzaliman pihak penguasa kepada keadilan Islam.
Baca KIsah sebelumnya: Sa’ad yang Selalu Mementingkan Musyawarah
Walau Sakit Sa’ad Tak Ingin Berdiam Diri untuk Turut Berjuang
Maka siapa-siapa yang bersedia menerima itu dari kami, kami terima pula kesediaanya dan kami biarkan mereka. Tetapi siapa yang memerangi kami, kami perangi pula mereka hingga kami mencapai apa yang telah dijanjikan Allah!”
“Apa janji yang telah dijanjikan Allah itu?” tanya Rustum.
Jawab pembicara: “Surga bagi kami yang mati syahid, dan kemenangan bagi yang masih hidup!”
Para utusan kembali kepada panglima pasukan Islam Sa’ad dan menyampaikan bahwa tak ada pilihan lain daripada perang. Dan airmata Sa’ad berlinang-linang, ia berharap seandainya saat pertempuran itu dapat diundurkan atau dimajukan sedikit waktu.
Ketika itu ia sedang sakit parah, hingga ia sulit untuk bergerak. Bisul-bisul bermunculan di sekujur tubuhnya hingga ia tak dapat duduk, apalagi menaiki punggung kudanya dan menerjuni pertempuran yang sengit berkuah darah!
Seandainya saat pecah perang itu terjadi sebelum ia jatuh sakit, atau sesudah bisul-bisul itu meletus dan sembuh, pastilah ia akan menunjukkan prestasi tinggi.
Tetapi Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam telah mengajarkan kepada mereka supaya tidak mengatakan “seandainya”, karena kata-kata itu menunjukkan kelemahan, sedang orang Mukmin yang kuat tidak kehabisan akal dan tidak pernah lemah!
Bersambung…