Al-Khawat bin Jubair adalah lelaki kemayu yang senang berkumpul dengan perempuan. Walau tidak membahayakan, namun hal itu tentu kurang sesuai dengan ajaran Islam. Suatu hari Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bertemu dengan Al-Khawat yang sedang duduk bersama para wanita.
Baca Juga Artikel Sebelumnya: Menangkis LGBT Sejak Dini
Rasul bertanya, “Wahai Abu Abdillah (panggilan Al-Khawat), sedang apa engkau bersama para wanita ini?”
Dengan perasan malu, Al-Khawat menjawab, “Mereka sedang memintal tali untuk untaku yang suka kabur, ya Rasulullah.”
Kisah Al-Khawat bin Jubair, Lelaki Kemayu yang Senang Berkumpul dengan Perempuan
Namun Al-Khawat masih senang berkumpul dengan para wanita, maka ketika bertemu lagi, Rasulullah bertanya, “Hai Abu Abdillah, apakah unta yang suka kabur itu tidak pernah meninggalkanmu?”
Jelas Rasul bergurau, sebab mana ada unta yang kabur tidak pernah meninggalkan tuannya? Namun Al-Khawat mengerti, Rasul menyindirnya. Beliau bermaksud bertanya, mengapa bila untanya kabur, Al-Khawat tidak mencarinya, melainkan tetap bersama para wanita itu?
Sejak itu Al-Khawat merasa malu bertemu Rasul. Sebab Rasul selalu menanyakan hal yang sama. Pernah Rasul menungguinya shalat. Al-Khawat sengaja berlama-lama shalat. Maka Rasul pun berkata sambil tersenyum geli, “Jangan lama-lama, aku menunggumu.”
Selesai shalat, Rasul menanyakan hal yang sama, tetapi dengan sangat malu Al-Khawat pamit pulang dan tidak menjawab.
Karena selalu ditanya begitu setiap kali bertemu Rasulullah, akhirnya Al-Khawat menjawab, “Demi Allah, Zat yang mengutusmu dengan kebenaran, unta itu tidak lari lagi semenjak aku masuk Islam.”
Rasulullah mendoakannya, ”Mahabesar Allah, Mahabesar Allah. Ya Allah, berilah petunjuk kepada Abu Abdillah.”
Sejak itu Al-Khawat menjadi muslim yang sangat baik.
Salam Smart Parents. [ind/Ln]