• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 17 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Kisah

Kasih Sayang Ummu Aiman, Ibu Angkat Rasulullah Saw

Februari 3, 2022
in Kisah
Ini 5 Cara Menjaga Pahala Pemberian terhadap Pasangan

Foto: Pixabay

125
SHARES
959
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Ummu Aiman, ibu angkat Rasulullah adalah wanita yang sangat berarti di mata Rasulullah. Sepeninggalan Ibu kandungnya, Aminah binti Wahb bin Abdi Manaf, Ummu Aiman membawa Muhammad kecil pulang ke Madinah dan mengasuhnya dengan segenap kasih sayang.

Muhammad kecil tidak kehilangan sosok ibu dengan hadirnya Ummu Aiman. Muhammad kecil juga diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib.

Baca Juga: Khadijah, Sosok Berpengaruh pada Permulaan Dakwah Rasulullah

Kasih Sayang Ummu Aiman, Ibu Angkat Rasulullah Saw

Abdul Muthalib pernah berpesan kepada Ummu Aiman: “Perhatikan Muhammad, Aku tadi melihatnya bersama anak-anak lain berada dekat pohon bidara. Oranng-orang ahli kitab menyakini bahwa cucuku ini adalah Nabi umat ini.”

Sepeninggalan Abdul Muthalib, Muhammad kecil pindah ke rumah Abu Thalib, pamannya. Sejak saat itu Muhammad diasuh oleh dua wanita, Fatimah binti Asad (istri Abu Thalib) dan Ummu Aiman dengan penuh kasih sayang.

Karena kasih sayang Ummu Aiman kepada Rasulullah ini, posisi dirinya di hati Rasulullah tidak pernah tergantikan. Ia adalah Ibu keduanya yang rela berkorban apa saja demi keselamatan Rasulullah.

Anas berkata: “Rasulullah berkunjung ke tempat Ummu Aiman. Aku menemani beliau. Ummu Aiman menyuguhi beliau minuman. Tapi Nabi menolak. Aku kurang tahu, apakah beliau sedang puasa atau tidak ingin minuman itu. Maka Ummu Aiman marah kepada Nabi.”

Kemarahan Ummu Aiman ini sebagai tanda kasih sayangnya kepada beliau.

Ummu Aiman senang dengan semua yang menyenangkan hati Rasul. Dia juga sedih ketika melihat beliau sedih.

Melihat Rasulullah sangat bahagia dengan pernikahan Ali bin Abi Thalib dan putrinya, Fatimah binti Muhammad. Ummu Aiman juga turut bahagia. Ia bersama Asma’ binti ‘Umais mempersiapkan semua yang dibutuhkan Fatimah untuk pernikahan.

Saat meninggalnya Zainab, putri Rasulullah, Ummu Aiman turut memandikan dan mengkafani jenazahnya dengan hati penuh kesedihan.

Pada kesempatan lain, Ummu Aiman berdiri membela Ummul Mukminin Aisyar radhiallahu ‘anhaa ketika diterpa fitnah dalam peristiwa haditsul ifki.

Itulah yang menyebabkan Ummu Aiman punya posisi tersendiri di hati Rasulullah, para Ummul Mukminin, dan para sahabat Nabi.

Saat Rasulullah meninggal, Ummu Aiman hanya bisa berdiri kaku, dan air matanya terus berderai. Semua kenangan indah bersama Rasulullah hadir dimatanya, sejak beliau kecil, kemudian menjadi seorang pemuda, lalu menjadi nabi bagi umat terbaik.

Dan sekarang… dia pergi meninggalkan dunia untuk selama-lamanya. Sungguh merupakan detik-detik yang mengurus hati. Bukan air mata yang keluar daru tangisannya, melainkan tetesan darah.

Ummu Aiman meratapi kepergian Rasulullah dengan sebuat pantun:

Duhai mata, bermurah hatilah

cucurkan air mata

sebagai pelipur lara

menangislah… dan terus menangislah

Bencana di atas segala bencana

ketika mendengar kematian Rasulullah

Duhai mata, menangislah

meskipun perpisahan ini hanya di dunia

menangislah… dan terus menangislah

detik ini awal wahyu tiada

Alirkan sungai air mata

mengenang Rasul tercinta

penerang dunia

rahmat bagi alam semesta

nabi setelah para nabi mulia

nabi penutup sampai akhir masa.

[Ln]

Sumber: 35 Shirah Shahabiyah, Oleh Mahmud Al-Mishri

Tags: Ibu Angkat Rasulullah SawKasih Sayang Ummu Aiman
Previous Post

Bulan Rajab adalah Bulan Haram, Apa itu Bulan Haram?

Next Post

Mengenal Bulan Mati

Next Post
Mengenal Bulan Mati

Mengenal Bulan Mati

Doa Berlindung dari Hilangnya Kenikmatan

Doa Berlindung dari Hilangnya Kenikmatan

Siswi MTsN 9 Bantul Sabet Medali Emas di Kejuaraan Boxing Tingkat Nasional

Sulitnya Menjadi Agen Perubahan

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga