ChanelMuslim.com – Bangun malamnya Imam Ahlus Sunnah, Ahmad bin Hanbal Radhiyallahu Anhu. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari bangun malamnya Imam Ahlus Sunnah, Ahmad bin Hanbal Radhiyallahu Anhu.
Dialah Imam yang sebenarnya dan Syaikhul Islam yang sejujurnya, pembela As-Sunnah, penghancur bid’ah, tokohnya orang-orang zuhud dan pemilik isnad.
Dari ‘Abdullah bin Ahmad, ia berkata, “Ayahku biasa membaca Al-Qur-an setiap hari tujuh kali, dan khatam pada setiap tujuh hari. Dan ia dapat khatam pada setiap tujuh malam selain pada shalat siang, dan pernah suatu saat ia shalat ‘Isya’ akhir dan tidur sejenak, kemudian ia bangun sampai pagi, melakukan shalat dan berdo’a.” (Baca Hilyatul Auliya (9/181).
Ia pun berkata, “Ayahku biasa shalat dalam sehari se malam tiga ratus raka’at, dan ketika ia sakit disebabkan cambuk-cambuk itu, maka hal itu menjadikannya lemah. Dan akhirnya ia shalat di dalam sehari semalam seratus lima puluh raka’at.” (Lihat Siyar A’lamin Nubala (11/212).
Bangun malamnya Imam Ahlus Sunnah
Hilal Ibnul ‘Ala berkata, “Asy-Syafi’i, Yahya bin Ma’in dan Ahmad bin Hanbal keluar menuju Makkah, dan ketika berada di Makkah, mereka singgah di suatu tempat. Maka asy-Syafi’i merebahkan diri, Yahya bin Ma’in pun merebahkan diri, sedangkan Ahmad bin Hanbal bangun dan shalat. Dan pada pagi harinya asy-Syafi’i berkata, ‘Aku telah selesaikan untuk kaum Muslimin sebanyak dua ratus masalah.’ Yahya bin Ma’in pun berkata, ‘Aku telah meniadakan dari Nabi sebanyak dua ratus pendusta.’ Maka Ahmad berkata, ‘Aku telah shalat beberapa raka’at yang di dalamnya aku telah mengkhatamkan Al-Qur-an.”” (Lihat Manaqibul Imam Ahmad bin Hanbal, karya Ibnul Jauzi (hal.287).
Masya Allah, begitu mulia mereka dalam membela Islam dan mengamalkan sunnah. Sebuah amalan yang bisa memotivasi kita untuk terus memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik.
Bagaimana Sholat malam yang dihidupkan oleh Imam Ahlus Sunnah hingga menamatkan Alqur’an.
Baca Juga: Bangun malamnya ‘Abdullah bin Mas’ud
Semoga bermanfaat. [jwt]
Sumber Tulisan: Panduan Sholat Tahajud Muhammad bin Su’ud Al-‘Uraifi hal 116 Tahun Terbit Agustus 2008. Penerbit Media Tarbiyah