ChanelMuslim.com – Bangun malamnya ‘Abdullah bin Mas’ud. Bangun malamnya ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu Anhu bisa kita jadikan pelajaran berharga.
Siapa saja yang senang untuk membaca Al-Qur-an dengan lembut sebagaimana ia diturunkan, maka hendaklah ia membacanya berdasarkan bacaan Ibnu Ummi ‘Abd.(Hilyatul Auliya 1/85).
Ibnu Mas’ud , apabila mata telah teduh, maka ia bangun malam lalu terdengarlah gemuruhnya seperti dengungan lebah. (HR. Ahmad dalam Musnad-nya (no 36) dan Ibnu Khuzaimah dalam Shahi (2/186)
Dari ‘Umar radhiyallahu anhu, ia berkata, “Suatu malam kami berbincang-bincang di rumahnya Abu Bakar dalam beberapa masalah yang diminta oleh Nabi, kemudian kami keluar sedangkan Rasulullah berada di antara aku dan Abu Bakar. Ketika kami sampai di masjid ternyata ada seseorang yang sedang membaca Al Qur-an, lalu Nabi mendengarkannya dengan seksama. Maka aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah engkau telah shalat ‘Isya’?’ Maka beliau memberiku isyarat dengan tangannya (dan berkata), ‘Diamlah!”” la melanjutkan, “Maka ia membaca, ruku’ dan sujud, lalu duduk sambil berdo’a kepada Allah dan memohon ampunan-Nya. Lalu Nabi bersabda, ‘Mintalah, niscaya engkau akan diberinya. Kemudian beliau bersabda lagi, ‘Siapa saja yang senang untuk membaca Al-Qur-an dengan lembut sebagaimana ia diturunkan, maka hendaklah ia membaca dengan bacaan Ibnu Ummi ‘Abd.’ Maka aku dan temanku mengetahui bahwa dia adalah ‘Abdullah. Dan pada pagi harinya, aku datang kepadanya untuk memberinya berita gembira. Lalu ia berkata, “Abu Bakar telah mendahuluimu dengan berita gembira itu Dan tidak pernah sekalipun aku berusaha mendahuluinya term kepada suatu kebaikan melainkan ia telah mendahuluiku kepadanya.”
Bangun malamnya ‘Abdullah bin Mas’ud.
Dan dari ‘Alqamah bin Qais, ia berkata, “Aku bermalam bersama ‘Abdullah bin Mas’ud , maka ia bangun Ab di awal malam kemudian berdiri untuk shalat, lalu ia membaca bacaan Imam di kampungnya, membaca dengan tartil (tidak tergesa-gesa) dan tidak mengulang, memperdengarkan kepada orang yang di sekitarnya, sampai ketika tidak tersisa lagi kegelapan kecuali seperti antara adzan Maghrib sampai selesai shalat Maghrib, maka ia shalat Witir.”
la juga pernah berkata, “Selayaknya bagi orang yang mengemban Al-Qur-an untuk dikenali dengan malamnya ketika orang-orang tertidur, dikenali dengan siangnya ketika orang-orang berbuka, dengan sedihnya ketika orang-orang bergembira, dengan tangisannya ketika orang-orang tertawa, dengan diamnya ketika orang-orang bercampur aduk dan dikenali dengan kekhusyu’annya ketika orang-orang merasa angkuh.”
Dari kisah diatas dapat kita ambil pelajaran bahwa bangun malamnya ‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu adalah membaca Al-Qur-an dengan lembut.
Masya Allah begitu indah dan spesialnya bagi mereka menghidupkan malam-malam tahajud mereka.
Baca Juga: Bangun Malamnya Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiallahuanhu
Semoga Allah mudahkan kita menghidupkan malam-malam tersebut dengan lantunan Alqur’an yang lembut.
Sumber Tulisan; Panduan Sholat Tahajud Agustus 2008 Hal 96-97 Penerbit: Media Tarbiyah [jwt]