UMAR bin Khattab adalah khalifah yang bijak karena beliau tidak menggunakan kekuasaan untuk mengambil mengambil keuntungan pribadi semata. Padahal, beliau adalah khalifah yang disegani.
Namun ketakwaannya membuat ia sangat berhati-hati dan tak ingin ada ketidakadilan dan kedzaliman kala ia memimpin.
Baca Juga: Masuk Islamnya Umar bin Khattab di Bulan Dzulhijjah
Tidak Gunakan Kekuasaan untuk Keuntungan Pribadi
Suatu hari khalifah Umar bin Khathab menyewa unta untuk membesuk sahabatnya. Tanpa disadarinya sorban Khalifah Umar tersangkut pohon dan terlepas.
Ketika diberitahu sorbannya jatuh, Khalifah Umar bergegas turun dari untanya dan lari mengambil sorbannya, lalu cepat cepat menaiki kembali untanya.
Sang pemilik unta berkata, “Kenapa kau tidak putar saja untanya untuk kembali kebelakang sedikit untuk mengambil sorbanmu wahai khalifah?”
Khalifah Umar berkata dengan tersenyum, “Sebab unta ini akadnya aku sewa untuk pergi dari rumahku menuju rumah sahabatku. Tidak ada perjanjian balik sebentar untuk keperluan lain.”
Pemilik unta berkata, “Kalau begitu, kenapa kau tidak menyuruh aku sebagai rakyat terhadap khalifah untuk mengambil sorbanmu?”
Khalifah Umar menjawab, “Karena sorban itu milikku bukan milikmu, kenapa aku mesti menyuruhmu? Apakah kau kira jabatan khalifah punya wewenang untuk memerintahkan orang lain mengerjakan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan tugasku?”
Inilah pelajaran berharga, keteladanan kepemimpinan. Betapa menjadi pemimpin bukan berarti berkuasa atas segalanya, tetapi bagaimana pemimpin dapat memberikan keamanan, kenyamanan dan keadilan pada yang dipimpinnya. (w/Cms]
Dikutip dari buku The Great of Two ‘Umars