SEORANG raja menghadiahi sebuah lukisan kepada desa paling teladan. Di bawah lukisan itu tertulis, “Hanya mereka yang berhati bersih, suci, dan bijaksana yang bisa menikmati lukisan ini.”
Didampingi pengurus desa, kepala desa memajang lukisan itu di sebuah aula tempat berkumpul mereka.
Kepala desa pun berujar, “Ah, betapa indahnya lukisan itu.” Sejenak, para pengurus saling menoleh satu sama lain. Mereka pun juga berujar, “Wow, lukisan yang bagus!”
Padahal, tak seorang pun yang sebenarnya melihat gambar lukisan di kanvas yang dikelilingi bingkai mahal itu. Hanya kertas kosong berwarna hijau muda.
Namun, karena tertera sebuah tulisan di bawah lukisan itu, mereka pun tak berani mengatakan sejujurnya.
Begitu pun dengan para warga yang penasaran dengan lukisan hadiah raja. Setelah membaca tulisan itu, mereka lantas memuji-muji lukisan kosong itu.
“Luar biasa! Sebuah maha karya begitu hebat,” ucap seorang warga yang tampak terdidik. Yang lainnya pun mengangguk-angguk setuju.
Berhari-hari lukisan itu terpajang, tapi hanya sejenak saja orang melihat. Setelah itu, mereka pun menghindar.
Anehnya, tak seorang pun yang berani berkata jujur. Semua terperangkap untuk saling tidak berkata jujur. Mereka takut kalau dianggap orang yang berhati kotor dan buruk.
Hingga suatu kali, sejumlah anak-anak bermain di aula itu didampingi orang tua mereka. Mereka pun melihat sebuah kanvas lukisan kosong dengan bingkai bagus.
“Kok, lukisannya kosong?” ujar salah satu dari mereka. Anak-anak lainnya menoleh ke arah lukisan itu. Mereka pun mengatakan hal yang sama, “Iya, nggak ada lukisannya, cuma kertas.”
Para orang tua anak-anak itu pun saling memandang. Mereka pun tersadar kalau selama ini terperangkap dalam ketidakjujuran yang sama.
**
Kadang dalam sebuah komunitas, organisasi, atau lebih luas dari itu; orang meyakini sesuatu bukan karena pengetahuan yang memadai. Tapi karena mengikuti arus yang ada.
Pahami Islam, kuatkan akidah, dan hidupkan sunnah; agar kita tak salah langkah.
Maha Benar Allah dalam firmanNya, “Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti hanya persangkaan dan mereka hanya membuat kebohongan.” (QS. 6: 116)