SETAN memiliki berbagai kekuatan mengganggu manusia. Kecuali, beberapa keadaan manusia yang sulit ditembus setan.
Allah subhanahu wata’ala mentakdirkan setan sebagai musuh manusia. Setan bisa melihat manusia, tapi tidak begitu sebaliknya. Setan bisa menyusup masuk ke tubuh manusia, dan tidak juga begitu sebaliknya.
Namun, ada beberapa keadaan dari manusia selain keimanan yang ditakuti dan dihindari setan. Di antaranya, empat keadaan ini:
Satu, Orang yang selalu Menjaga Keikhlasan.
Setan mengakui bahwa ia tidak mampu menggoda hamba Allah yang mukhlas. Apa bedanya mukhlas dan mukhlis?
Mukhlis adalah orang yang berusaha untuk berbuat ikhlas. Sementara mukhlas adalah mereka yang dianugerahi Allah keikhlasan.
Yaitu, mereka yang senantiasa menjadikan hidupnya untuk Allah, karena Allah, dan dengan hidayah Allah.
Allah berfirman, “Ia (Iblis) berkata, ‘…aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang mukhlasin (terpilih di antara mereka).” (QS. Al-Hijr: 39-40)
Dua, Selalu Menjaga Wudhu.
Allah mensyariatkan wudhu tentu dengan banyak manfaat. Selain sebagai kesucian dan kebersihan, wudhu juga mampu mengusir setan dari dalam tubuh seseorang.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika di antara kalian bangun dari tidur, hiruplah air kedalam hidung lalu keluarkan (wudhu), lakukanlah tiga kali karena setan bermalam di bagian dalam hidungnya.” (HR. Muslim)
Disunnahkan pula untuk berwudhu setiap kali keluar dari kamar mandi. Karena di tempat kotor itu setan biasa tinggal.
Tiga, Membiasakan Puasa Sunnah.
Setan biasa membangkitkan syahwat manusia agar melampiaskannya dengan cara yang haram. Dan dalam syahwat ini, setan menjadikannya sasaran utama untuk mereka yang lajang.
Karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menasihati para lajang agar segera menikah. Tapi jika belum mampu, berpuasalah.
“Wahai para pemuda, siapa di antara kalian yang siap menikah, maka menikahlah. Karena hal itu bisa menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Siapa yang belum mampu, maka berpuasalah. Karena (puasa itu) menjadi benteng untuk dirinya.” (Muttaqun ‘alaih)
Kenapa harus dengan puasa? Karena puasa akan menjadi benteng dari dorongan syahwat. Seperti mobil minim bensin yang didorong untuk cepat melaju, tentu tidak memungkinkan.
Puasa juga akan mendekatkan hati seseorang dengan Allah subhanahu wata’ala. Ia akan berhati-hati sekali bertindak agar tidak membatalkan puasanya.
Empat, Menghidupkan Hati dengan Zikir.
Hati yang hidup akan terhindar dari setan. Dan hidupnya hati adalah dengan senantiasa berzikir kepada Allah subhanahu wata’ala.
Zikir bisa dilakukan dalam berbagai keadaan: ketika berdiri, duduk, dan tidur. Bisa diucapkan secara lisan, bisa juga di dalam hati.
Inilah mungkin pertempuran hamba Allah dengan setan di ruang hatinya. Jika banyak berzikir, setan akan menghindar. Tapi jika lengah, setan yang akan masuk: membisikkan, melalaikan, dan menyesatkan.