ABDULLAH bin Mas’ud memiliki postur tubuh kurus dan pendek. Jika berdiri, tingginya hampir sama dengan orang yang sedang duduk.
Suatu hari, para sahabat tertawa saat melihat kedua betis Ibnu Mas’ud yang sangat kecil. Lalu Rasulullah mengatakan,
“Demi jiwaku yang berada di genggaman-Nya, sesungguhnya kedua betisnya itu lebih berat dalam timbangan daripada gunung Uhud.” (HR. Ahmad)
Rasulullah pernah memberi jaminan bahwa Ibnu Mas’ud akan masuk surga.
Abdullah bin Mas’ud berada di urutan ke-6 di antara orang yang mula-mula masuk Islam. Ia adalah orang pertama di Makkah yang berani membaca Al-Qur’an dengan suara lantang (keras).
Baca Juga: Pribadi Memukau Abdullah bin Abbas
Abdullah bin Mas’ud, Memiliki Timbangan yang Lebih Besar dari Gunung Uhud
Suara dan bacaannya sangat bagus. Ia ikut hijrah ke Habasyah (Eithopia) dan ke Madinah serta tidak pernah absen mengikuti semua peperangan bersama Rasulullah.
Dalam perang Uhud, ia berhasil menebas leher Abu Jahal setelah Mu’adz berhasil menikamnya.
Nama lengkapnya Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil bin Hubaib Al-Hadzali, biasa dipanggil Abu Abdurrahman. Sewaktu muda, ia bekerja sebagai pengembala kambing di Makkah milik ‘Uqbah bin Abi Mu’ith.
Umar bin Al-Khathab pernah menutusnya ke Kufah menjadi guru dan pembantu gubernurnya, Ammar bin Yasir.
Ia adalah orang yag gemar melakukan shalat malam hingga menjelang waktu subuh.
Tentang dirinya, ia mengatakan, “Aku telah menerima langsung dan Rasulullah 70 surat Al-Qur’an, dan tidak ada seorang pun yang menandingiku dalam hal tersebut.” (HR. Ahmad)
Rasulullah pernah mengatakan, “Siapa yang ingin membaca Al-Qur’an persis seperti ia diturunkan, maka hendaklah ia membacanya seperti bacaan Ibnu Ummu Abd (maksudnya Abdullah bin Mas’ud).” (HR. Ibnu Majah)
Ibnu Mas’ud pernah berkata, “Rasulullah pernah mengatakan kepada saya, “Bacalah Al-Qur’an di hadapanku!”
Aku jawab, “Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin aku membacakan Al-Qur’an di hadapanmu, padahal Al-Qur’an diturunkan kepadamu?”
“Aku ingin mendengar bacaan Al-Qur’an dari orang lain”, kata Beliau.
Lalu aku membacakan di hadapan Beliau surat An-Nisa’ dari awal surat sampai ayat yang berbunyi, “Maka bagaimanakah (halnya orang kafir) nanti, apabila kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami datangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).” (An-Nisa’:41)
“Cukup”, kata Beliau sambil meneteskan air mata,” (HR. Al-Bukhari)
Ia seringkali gemetar saat meriwayatkan hadits dari Rasulullah sebagai bentuk pengagungan terhadap hadits Nabi.
Ia adalah orang yang gemar memakai parfum. Jika keluar rumah, para tetangganya tahu kalau ia yang sedang lewat di jalan karena kekhasan aroma parfumnya.
Ketika Ibnu Abbas akan meninggal, Utsman bin Affan menyarankan agar ia mewasiatkan sesuatu untuk putri-putrinya.
Ia menjawab,”Aku tidak Khawatir kemiskinan meninmpa mereka. “Selanjutnya ia mengatakan, Aku telah menyuruh mereka supaya membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam. Sebab, aku pernah mendengar Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa membaca suarat Al-Waqi’ah setiap malam, maka kemiskinan tidak akan menimpanya untuk selama-lamanya.” (HR. Ibnu Asakir dan Abu Ya’la)
Ia meriwayatkan 848 hadits dari Nabi. Di antaranya, Nabi bersabda, “Hendaklah kalian bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga.
Seorang yang jujur dan mencari kejujuran akan ditulis oleh Allah sebagai seorang yang jujur (shiddiq).
Dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan akan membawa ke neraka.
Orang yang selalu berbohong dan mencari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong (kadzdzab).” (HR. Al-bukhari)
Abdullah bin Mas’ud meninggal di Madinah tahun 32 H.
Sumber: Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, Pustaka Al-Kautsar.
[Ai/Ln]