ChanelMuslim.com – Syahidnya Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq tidak begitu saja meninggalkan Islam dalam keadaan terpuruk. Pada masa kepemimpinannya, Abu Bakar tentunya telah membuat banyak kemajuan peradaban Islam.
Baca Juga: Abu Bakar Mengirim Pasukan Sepeninggal Rasulullah
Syahidnya Khalifah Abu Bakar
Dikutip dari channel telegram Generasi Shalahuddin, pada 23 Agustus 632 M bertepatan dengan 21 Jumadil Akhir 13 Hijriah, Khalifah pertama Kaum Muslimin, Abu Bakar Ash Shiddiq wafat.
Beliau pergi setelah memimpin Kaum Muslimin selama 2 tahun lamanya. Dua tahun yang spektakuler dengan perjuangan dan pembebasan.
Lelaki itu teduh nian wajahnya. Badannya kurus, tetapi jika imannya ditimbang di satu sisi dan iman penduduk dunia ada di sisi lainnya, akan lebih beratlah imannya Abu Bakar Ash Shiddiq.
Beliau sahabat terdekat Rasulullah, peneman hijrah beliau, dan mengikuti seluruh pertempuran bersama Sang Nabi.
Di bawah kepemimpinan Abu Bakar, beliau memulainya dengan langkah tegas memerangi para pembangkang zakat dan menumpas gerakan nabi-nabi palsu.
Slogannya yang abadi dalam langit sejarah adalah, “A yanqushul Islamu wa Ana Hayyun!” Apakah Islam akan mati sedangkan aku masih hidup?!
Abu Bakar Ash Shiddiq memimpin kaum muslimin selama 2 tahun lamanya, dimulai sejak wafatnya Rasulullah sampai tahun 634 Masehi.
Dalam masa 2 tahun itu, banyak sekali kejadian spektakuler yang beliau arsiteki. Inisiatif pengumpulan Al Qur’an, dimulainya pembebasan Persia dan Romawi serta persatuan utuh seluruh rakyat Arabia di bawah bendera Islam.
Abu Bakar dimakamkan persis di sebelah Rasulullah. Di bawah kubah Masjid Nabawi saat ini, bersemayam jasad 3 manusia besar.
Rasulullah Muhammad Sang Pencerah, Sang Abu Bakr yang Shiddiq, dan Sang Umar yang Al Faruq; Dua khalifah yang melebarkan sayap-sayap Islam ke penjuru mata angin. Ulama yang Umara’, bersujud khusyu di malam hari, dan segagah singa ketika bertempur.
Ibnu Al-Jauzi dalam bukunya yang bejudul “Sifāt al-Safwah” pernah meriwayatkan bahwa tatkala Abu Bakar sedang sakit, banyak orang yang menengoknya.
Bahkan, mereka menawarkan dokter yang bisa mengobati penyakitnya. Namun, ditolak dengan halus. Karena ia merasa kematian telah berada di pelupuk matanya. [Cms]