ChanelMuslim.com – Kali ini potret seorang lelaki dengan keterbatasan dan masih memiliki satu kaki masih semangat untuk beribadah ke Masjid. Bagaimana dengan kita yang masih sempurna
Berikut tulisan indah dari Ganang Prihatmoko, Mahasiswa Universitas Islam Madinah Semester 7 Fakultas Syari’ah dalam laman fanpage Di Kota Nabi .
Mungkin kalian akan merasa iba melihatku.
Terkadang aku letih,
sesekali langkahku tertatih-tatih.
Mungkin fisikku tak sesempurna kalian,
ilmuku pun tak setinggi kalian.
Namun, aku tak pernah merasa mendapat keringanan,
Kuayunkan kakiku menyambut panggilan Ar-Rahman.
Bagaimana mungkin aku tinggalkan seruan adzan,
Sementara diriku masih lebih beruntung dari Ibnu Ummi Maktum,
seorang teladan yang tak dikaruniai nikmat melihat,
Namun manisnya iman mengantarkannya ke shaf terdepan.
Ternyata bahagia itu sederhana, kawan. Manakala kau mampu tunaikan kewajiban lima waktu sehari bersama orang-orang yang tunduk lagi sujud di rumah-Nya.
Tidak sama antara sekedar mengilmui iman dengan merasakan manisnya iman. Manisnya iman mampu mengalahkan keterbatasan hingga ibadah senantiasa terasa nikmat.
Sungguh, barangsiapa merasakan manisnya iman, tak kan mau berhenti mengecapnya meski Allah cabut satu persatu kenikmatan.
Ya Rabbana, jadikan kami termasuk hamba-Mu yang bersyukur…
———————–