Sifat merasa cukup atau qana’ah bisa membuat kita bahagia. Oleh sebab itu, sebisa mungkin kita harus memiliki sifat tersebut agar kita tidak terlalu berlebih-lebihan terhadap dunia.
Baca Juga: Empat Manfaat Memiliki Sifat Qana’ah
Sifat Merasa Cukup itu sangat Membahagiakan
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah berkata,
الإنسان ينبغي أن يكون قانعًا بما أعطاه الله عز وجل ومن أعطي القناعة بقي غنيًّا كما قال النبي صلى الله عليه وسلم: “ليس الغنى عن كثرة العرض، وإنما الغنى غنى القلب”. فإذا كان الإنسان غني القلب فهو في الحقيقة هو الغني، وكثير من الناس عنده من الأموال ما عنده ولكن قلبه فقير- والعياذ بالله- دائمًا يطلب المال ويلهث وراءه، وكم من إنسان ماله قليل وهو يرى أنه من أغنى الناس، وقد استغنى عن الناس، وهذا من نعمة الله على الإنسان؛ لأن الإنسان إذا أعطي القناعة بقي غنيًا منشرح الصدر لا ينظر إلى غيره
“Semestinya bagi seseorang untuk memiliki sifat merasa cukup terhadap pemberian Allah azza wa jalla. Barang siapa yang diberikan sifat ini, niscaya dia akan menjadi kaya, sebagaimana kata Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
‘Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta, tetapi kekayaan itu hanyalah kekayaan hati.’
Apabila seseorang hatinya merasa cukup, maka itulah kekayaan hakiki. Kebanyakan manusia disisinya sekian banyak harta, tetapi hatinya fakir wal-‘iyadzu billah selalu mencari harta dan merasa sempit.
Betapa banyak orang yang hartanya sedikit, tetapi dia memandang dirinya termasuk orang yang paling cukup, sungguh dia telah merasa cukup dari manusia.
Ini adalah termasuk dari kenikmatan Allah kepada seorang insan, karena apabila seseorang diberikan sifat merasa cukup terhadap pemberian Allah, maka dia akan menjadi kaya, hatinya selalu lapang dan tidak memandang kepada orang lain.”
[Cms]
Sumber:
Fath Dzī al-Jalāli wal-Ikrām, jilid 3, hlm. 125.
Alih bahasa:
Abu Fudhail Abdurrahman bin Umar غفر الرحمن له
https://t.me/alfudhail