APAKAH amal kita sudah siap untuk berlama-lama di dalam kubur?
Menurut ilmu pengetahuan umur alam semesta sekitar 13,8 milyar tahun. Umur bumi sekitar 4,5 milyar tahun.
Diperkirakan bumi akan hancur 6,5 milyar tahun lagi. Sedangkan alam semesta akan hancur 30-40 milyard tahun lagi.
Namun Allah Maha Kuasa menjadikan kiamat. Kapan saja dapat terjadi. Bisa besok, lusa, setahun lagi, dua puluh tahun lagi, seratus tahun lagi, atau beribu-ribu tahun lagi.
Pada-Nya lah semua kunci yg ghaib, termasuk kapan datangnya hari kiamat itu.
Manusia tidak lain hanyalah makhluk yang bertakdir. Ujung dari semua takdirnya adalah kematian.
Kematian bukanlah episode terakhir dari takdirnya.
Setelah kematiannya, manusia telah ditunggu oleh kehidupan baru yang disebut dengan alam kubur.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hidup di alam kubur, pastinya lebih panjang waktunya dan lama umurnya.
Selama beribu tahun masanya. Siapkah kita menunggu hingga datangnya hari kiamat nanti?
Siapkah kita jika kesepian, melebihi kesepian yang pernah kita rasakan di dunia?
Ketakutan melebihi ketakutan yang pernah kita rasakan di dunia?
Kegelapan melebihi kegelapan yang ada di dunia?
Siksa melebihi penyiksaan yang pernah ada di dunia?
Penderitaan melebihi penderitaan yang ada di dunia?
Pastilah tidak ada seorangpun mau. Dan tak kan seorang pun yang siap.
Siapkah Kita Berlama-lama di Dalam Kubur
Baca juga: Jenazah Mengeluarkan Darah saat Dikubur
Justru menginginkan sebaliknya. Di kuburnya manusia menginginkan nikmat kubur dan selamat dari siksa dan azabnya.
Adalah kebiasaan Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu jika berhenti di sebuah kuburan menangis sampai membasahi janggutnya.
Lalu dikatakan kepada beliau, “Disebutkan tentang surga dan neraka tetapi engkau tidak menangis. Namun engkau menangis dengan sebab melihat kubur. Mengapa demikian?’
Beliau berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, (yang artinya) kubur adalah persinggahan pertama dari persinggahan-persinggahan akhirat. Bila seseorang selamat dari keburukannya, maka setelahnya lebih mudah darinya. Bila seseorang tidak selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih berat darinya.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, “Aku tidak melihat suatu pemandangan pun yang lebih menakutkan selain daripada kubur” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah; dihasankan oleh Al Bani).
Dalam hadits riwayat Anas bin Malik disebutkan nikmat kubur untuk orang yang bertakwa:
“Lihatlah tempat tinggalmu di neraka. Namun Allah menggantinya dengan surga. Lalu kuburannya dilapangkan sejauh tujuh puluh hasta dan penuh dengan nuansa hijau sampai hari kebangkitan” (HR. Bukhari dan Muslim).[Sdz]
Sumber: Serambi Ilmu dan Faidah