ChanelMuslim.com – Shalahuddin Al Ayyubi menolak rumah yang dibangun menggunakan anggaran dari kas negara. Kita bisa mengambil pelajaran dari alasannya menolak rumah tersebut.
Beliau menyatakan bahwa hidup itu tidak hanya sekadar berdiam diri di rumah, melainkan untuk beribadah dan berjihad.
Baca Juga: Sejarah Shalahuddin Al Ayyubi Membebaskan Baitul Maqdis
Shalahuddin Al Ayyubi Menolak Dibangunkan Rumah
Dilansir channel telegram Generasi Shalahuddin, kisah ini dituturkan Pakar Sejarah Perang Salib, Dr Ali Muhammad Al Audah.
Suatu saat di masa kehidupan Shalahuddin Al Ayyubi, seorang Menteri bernama Yusuf bin Al Qabidh membangunkan rumah yang sangat indah untuk dihadiahkan kepada Shalahuddin.
Rumah itu dibangun di kota Damaskus. Sementara itu, uang pembangunannya diambil dari kas Kesultanan Ayyubiyyah, dan Yusuf membangunnya tanpa sepengetahuan Shalahuddin Al Ayyubi.
Setelah selesai, Yusuf mengabarkan pada Shalahuddin agar bisa tinggal beristana di Damaskus menikmati rumah yang sudah disiapkan.
Namun, mendengar kabar tersebut, Shalahuddin memutuskan untuk memecat Yusuf bin Al Qabidh. Shalahuddin berkata,
إن الله لم يخلقنا للإقامة في دمشق ولا في غيرها من البلاد وإنما خلقنا لعبادته بالجهاد في سبيله
“Sesungguhnya, Allah tidak menciptakan kita untuk berdiam diri di Kota Damaskus, atau di tempat lainnya.
Sungguh, Allah menciptakan kita untuk beribadah pada-Nya dengan berjihad di jalan-Nya.”
Sahabat Muslim, dari perkataan Shalahuddin tersebut, kita bisa mengambil hikmah agar selalu semangat beribadah.
Jangan sampai kita terlalu lama berdiam diri pada suatu tempat karena kemalasan. [Cms]
Sumber : Al Mauqi Ar Rasmi Li Duktur Ali bin Muhammad Al Audah Al Ghamidi. (Situs resmi pakar Perang Salib dan Perang Pemikiran dalam Sejarah Islam)