ChanelMuslim.com – Sejarah akhir kejayaan umat Islam di Sevilla pun makin dekat. Pada bulan Agustus 1247, pasukan Ferdinand III secara serentak menyerang Sevilla hampir dari segala arah.
Daratannya diblokade, begitupula sungai Guadalquivir (Wadi Al Kabir) diblok oleh pasukan Castilla supaya bantuan dari negara-negara muslim tidak bisa masuk ke Sevilla.
Baca Juga: Akhir Kejayaan Umat Islam di Sevilla (1)
Sejarah Akhir Kejayaan yang Menyedihkan
Pemandangan yang paling menyedihkan ini disarankan oleh Ibnul Ahmar, pemimpin muslim Granada.
Dilansir channel telegram Generasi Shalahuddin, di sepanjang pengepungan itu, Ibnul Ahmar berdiri sejajar dengan musuh-musuh Islam. Merencanakan bagaimana memerangi muslim bersama mereka.
Hal inilah yang membuat kita sadar mengapa banyak kota-kota Andalusia jatuh dengan mudahnya. Semua itu karena pemimpin-pemimpin muslimin kala itu bermental lemah, mudah tunduk, gampang menyerah, pengecut dan lembek.
Oleh sebab itu, dengan ringannya mereka membela musuh Islam demi terjaganya kepentingan pribadinya.
Selama berbulan-bulan pengepungan terjadi, pertempuran kecil banyak meletus di sekitar benteng Sevilla.
Sesekali ada beberapa peleton tentara muslim Sevilla yang menyerang basis pertahanan pasukan Castilla, tetapi tidak memberikan hasil yang berarti.
Panah-panah muslimin juga memenuhi langit setiap hari, mencegah pasukan Castilla untuk masuk menggedor pintu gerbang benteng.
Sementara itu, pertempuran di atas air terjadi di sungai Guadalquivir antara angkatan laut Castilla dan perahu-perahu Muslimin.
Pada awalnya Kaum Muslimin Sevilla bersemangat untuk mempertahankan kotanya, tetapi serangan demi serangan yang ditujukan pada pasukan Castilla sering berujung dengan kerugian.
Makin lama, bahan makanan menipis. Bantuan dari negeri-negeri muslim tak kunjung datang. Bala tentara muslimin dari Afrika tak kelihatan akan hadir membantu Sevilla.
Kota-kota Muslim di sekeliling Sevilla sedang sibuk memikirkan perebutan kekuasaan. Sementara Negara besar Muwahhidun di Afrika Utara sedang berperang dengan Kesultanan Muslim Marini.
Baca Juga: Kisah Sukses Bocah 11 Tahun Bangun Bisnis Cokelat di Malaysia
Umat Muslim Diusir
Melihat keadaan tersebut, Kaum Muslimin Sevilla mulai putus asa. Ulama-ulama berjalan dari rumah ke rumah untuk mengingatkan pria Muslim berangkat berjihad ke benteng kota.
Namun, semuanya mulai kehilangan harapan. Logistik pasukan mulai menipis, sementara sumber makan dan minum sudah dibagi-bagi dan tidak tersisa lagi.
Kaum muslimin mulai merasakan kelaparan sepanjang hari. Melihat keadaan itu, para penguasa Sevilla berinisiatif mendatangi Ferdinand III untuk berunding.
Mereka siap memberikan sepertiga kota Sevilla untuk Ferdinand III. Namun, ia menolak dengan keras. Melihat penolakan itu, pemimpin Sevilla menawarkan setengah penyerahan kota Sevilla.
Ferdinand bergeming. Ia tak mau sepertiga atau setengah. Ia bertekad untuk menguasai seluruh permukaan Sevilla seluruhnya. Akhirnya, para pemimpin Sevilla menyetujuinya dan menyatakan penyerahan diri.
Pada tanggal 21 November 1248 itulah, secara resmi Sevilla diserahkan kepada Kerajaan Castilla. Bendera-bendera Islam ditanggalkan dan digantikan dengan Bendera kerajaan Castilla.
Para pemimpin Sevilla menyatakan setuju dengan penyerahan Sevilla dengan syarat bahwa kota ini tidak boleh dihancurkan.
Ferdinand III memaksa seluruh penduduk Muslimnya keluar dari Sevilla dalam waktu sebulan. Kastil Sevilla yang berperan sebagai pusat pemerintahan harus diserahkan sebagai simbol penyerahan diri. Masjid Jami Sevilla diubah menjadi gereja katedral.
Sebanyak 400 ribu Kaum Muslimin keluar dari Sevilla dengan terhina. Mereka tidak tahu harus kemana, karena negara-negara tetangga tidak ada yang mau menerima.
Tepat di bulan Ramadhan/Desember 1428, Ferdinand III memasuki Sevilla dengan angkuhnya. Ia langsung menuju masjid yang telah diubah menjadi gereja lalu melakukan ibadahnya.
Tak lupa, seluruh tanah-tanah Muslimin dibagi oleh Ferdinand III kepada panglima dan tentara-tentaranya yang berprestasi dalam mengepung Sevilla sejak 1427.
Sahabat Muslim, itulah sejarah runtuhnya Islam di Sevilla. Dari sejarah panjang ini, semoga kita bisa mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya. [Cms]
(Tulisan ini juga mengambil sumber dari Ahmad Tamam; Isybiliya Minal Islam îla Al Masihiyah dan Ibnu Khaldun; Tarikh Ibnu Khaldun. Dâr Al Kitab Al Lubnâni. 1981 M.
Selain itu, Muhammad Abdullah Annan; Daulatul Islam fi Al Andalus: Ashr Al Murabithin wa Al Muwahhidin. Maktabah al Khanji. 1990 M.)