ChanelMuslim.com – Sejarah akhir kejayaan umat Islam di Sevilla berlanjut dengan keadaan ruhiyah kaum Muslimin yang saat itu sedang keruh. Ulama-ulama ditinggalkan, sementara para penguasa saling berebut kursi kepentingan.
Orang-orang baru yang berhasil menggulingkan Abu Amru bin Jadd berinisiatif untuk merusak perjanjian antara Sevilla dengan Ferdinand III serta mereka tidak mau kekuasaan mereka dibagi-bagi.
Baca Juga: Akhir Kisah Kejayaan Umat Islam di Andalusia (1)
Pengkhianatan Ibnul Ahmar
Dilansir channel telegram @gensaladin, mendengar hal itu, Ferdinand III marah besar. Segera setelah ia mendengar kabar terbunuhnya Abu Amru, ia menyiapkan puluhan ribu tentara untuk menyerang Sevilla.
Namun, langkah pertama yang dilakukannya adalah memutus semua jalan baik darat maupun laut menuju kota tersebut.
Ferdinand III ingin memastikan Sevilla tidak mendapatkan suplai bantuan dari negara muslim tetangga maupun negara besar Muwahhidun di Afrika.
Pada tahun 1246, Ferdinand III berangkat bersama pasukannya dari Toledo (yang dulunya juga merupakan kota Islam) menuju ke Spanyol Selatan.
Sepanjang perjalanannya menuju Sevilla, banyak desa dan kota-kota kecil ditaklukkannya. Kota-kota di sekitar Sevilla itu berfungsi sebagai gerbang menuju Sevilla, salah satunya Kota Carmona.
Di Carmona, Ferdinand III mendapatkan kejutan dengan hadirnya seorang pemimpin muslim Granada bernama Ibnul Ahmar bersama 500 pasukannya.
Namun, datangnya Ibnul Ahmar ke Carmona adalah untuk memberikan kesetiaannya pada Ferdinand III dan berjanji akan berbaris bersama pasukan Castilla untuk merobohkan dinding Sevilla.
Ibnul Ahmar sudah kehilangan kewibawaannya di hadapan dunia Islam kala itu. Dengan partisipasinya membantu Ferdinand III, ia sudah merobek-robek arti ukhuwah, mengibarkan bendera pengkhianatan karena membantu musuh untuk menghancurkan peradaban muslim.
Baca Juga: Akhir Kisah Kejayaan Umat Islam di Andalusia (2)
Umat Islam di Sevilla Keluar Menghadapi Ferdinand III
Kesepakatan di Carmona itu membuat Ferdinand III sangat senang. Ia kemudian memilih untuk singgah ke kota Jaen dan melewati musim dingin tahun 1246 di sana.
Tahun selanjutnya, Ferdinand III berangkat lagi bersama pasukannya, kali ini lengkap dengan bantuan Ibnul Ahmar bersama tentara muslim Granada.
Pada tahun itu, Ferdinand III berhasil melenyapkan benteng Carmona sepenuhnya setelah 6 bulan pengepungan tanpa ampun.
Carmona sebagaimana yang kami sebutkan sebelumnya, adalah benteng utara menuju ke Sevilla telah direbut.
Hal ini memudahkan tentara Castilla maju terus ke selatan dan menaklukkan kota-kota kecil seperti Lora del Río, Cantalona, Golyana dan Jerena.
Beberapa desa-desa muslim keluar untuk menghadapi Ferdinand III. Mereka berjuang sekuat tenaga, tetapi kekuatan mereka berbanding jauh dengan jumlah pasukan Castilla.
Beberapa desa lainnya dikepung dan penduduknya ditawan. Di kota Cantalona ada sekitar 700 muslim ditawan.
Serangan bertubi-tubi yang dilakukan Ferdinand membuat benteng-benteng yang melingkari Sevilla hangus tak tersisa. Kini, jalan menuju pengepungan Sevilla semakin terang bagi Castilla. [Cms]
(Bersambung pada bagian ketiga)