Chanelmuslim.com – Rasulullah mengulangi perkataan hingga tiga kali “Dan dari Anas bin Mallik Radhiyallahu Anhu, ia berkata, ‘Bahwasanya Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam apabila berbicara suatu kalimat, beliau mengulanginya hingga tiga kali sampai dipahami perkataannya’.” (HR. Al-Bukhari)
Baca Juga: Cara Rasulullah Mendidik Para Sahabat Menjadi Generasi Terbaik
Rasulullah Mengulangi Perkataan hingga Tiga Kali
“Berbicara suatu kalimat,” maksudnya yaitu berbicara seperti lazimnya orang berbicara. Disertakan kata “kalimat,” karena yang namanya orang berbicara pasti ada kalimat-kalimat yang diucapkannya. Dan memang, orang Arab biasa menggunakan tambahan kata untuk lebih menekankan maksud yang ingin disampaikan, sebagaimana yang umum diketahui.
Sedangkan yang dimaksud “mengulanginya hingga tiga kali,” ialah kata-kata tertentu saja yang ingin ditekankan. Bukan mengulangi semua perkataan. Sebab jika semua perkataan mesti diulangi, apalagi hingga tiga kali, tentu tidak efisien dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk setiap kali berbicara. Lagi pula, para sahabat Radhiyallahu Anhum adalah orang-orang cerdas yang cepat menangkap apa yang diinginkan oleh Nabi. Sehingga untuk berbicara kepada mereka tidak perlu selalu mengulangi setiap kata hingga tiga kali.
Hal ini dapat kita lihat pada kalimat berikutnya, yaitu “sampai dipahami perkataannya.” Artinya, sekiranya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam merasa bahwa apa yang beliau sampaikan sudah dipahami oleh sahabat, maka beliau hanya mengulangi kalimat-kalimat tertentu saja. Sebab, bagaimanapun juga ajaran Islam yang disampaikan Nabi merupakan sesuatu yang baru bagi para sahabat yang baru melewati masa jahiliyah. Sehingga untuk hal-hal yang baru seperti ini, Nabi mengulanginya hingga tiga kali agar para sahabat dapat memahami apa yang beliau inginkan.
Dikarenakan ingin agar apa yang disampaikannya mudah ditangkap, Nabi berbicara dengan suara yang jelas dan tegas, sehingga mudah didengar serta dipahami. Aisyah Radhiyallahu Anha menuturkan,
“Perkataan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah perkataan yang jelas, dapat dipahami setiap orang-orang yang mendengar.” (HR. Abu Dawud)
(Sumber: 165 Kebiasaan Nabi, Abduh Zulfidar Akaha, Pustaka Al-Kautsar)