• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Senin, 19 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Khazanah

Pengorbanan Para Sahabat Demi Kehormatan Bendera Tauhid pada Perang Mut’ah

Agustus 5, 2021
in Khazanah
Pengorbanan Para Sahabat Demi Kehormatan Bendera Tauhid pada Perang Mut’ah

Pengorbanan Para Sahabat Demi Kehormatan Bendera Tauhid pada Perang Mut'ah (Foto: Pexels/Michael Block)

74
SHARES
572
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Dalam Perang Mut’ah, pengorbanan para sahabat sangat terlihat ketika berjuang bersama-sama demi kehormatan bendera tauhid.

Para sahabat tidak membiarkan bendera itu jatuh ke tanah. Mereka tidak melepaskan bendera tersebut walaupun sudah dalam keadaan terluka parah, bahkan kritis.

Baca Juga: Mereka Bertanya tentang Rampasan Perang

Pengorbanan Para Sahabat

Dilansir channel telegram Hikmah Agung, pada Perang Mu’tah, Tahun ke-8 Hijriyah, panglima Zayd ibn Haritsah Radhiyallahu’anhu wafat dalam keadaan:

وجالد زيد بن حارثة عن راية رسول الله صلى الله عليه وسلم جلادًا

Zayd ibn Haritsah bertempur (jarak dekat) melindungi ar-Raya (bendera hitam) Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam dengan kesabaran (ketahanan).

حتى خرّقت جسده مئات الرماح

(Zayd syahid) dengan tertusuki pada jasadnya (sekitar) seratus (luka) tombak.

Kemuliaan bendera Tauhid serta kesiapan para sahabat Rasulullah untuk meregang nyawa demi kehormatannya adalah sesuatu yang setiap orang beriman perlu mencontoh.

Setelah komando diambil alih oleh Ja’far ibn Abi Thalib Radhiyallahu’anhu, beliau wafat dalam keadaan:

أن جعفر بن أبي طالب أخذ اللواء بيمينه فقطعت

Bahwasanya Ja’far ibn Abi Thalib mengambil al-Liwa’ (panji putih Rasulullah) dengan tangan kanannya hingga tertebas (lawan),

فأخذ بشماله فقطعت

Kemudian (Ja’far) mengembannya (panji putih Rasulullah) dengan tangan kirinya (untuk terus mengobarkan semangat juang) hingga tertebas (pula oleh lawan),

فاحتضنه بعضديه حتى قتل

Kemudian dipeluknya (panji putih Rasulullah) dengan bantuan (sisa) kedua (lengannya) hingga syahid.

Baca Juga: Human Rights Watch: Kejahatan Perang Israel Terlihat dalam Perang Gaza

Suatu Hal yang Biasa

Ustaz Agung Waspodo juga menuliskan bahwa berusaha maksimal melindungi kehormatan bendera Rasulullah dalam peperangan adalah suatu yang biasa di kalangan para sahabatnya, demikian pula harus tumbuh rasa mencintai simbol-simbol Tauhid pada diri kita yang beriman.

Setelah komando beralih kepada Abdullah ibn Rawahah,

فلما قتل جعفر أخذ عبدالله بن رواحة الراية ثم تقدم بها، وهو على فرسه، فقاتل حتى قتل

Setelah Ja’far syahid, Abdullah ibn Rawahah mengambil (alih) ar-Raya (bendera hitam Rasulullah) kemudian maju (menyerang musuh) dengannya, sedangkan dia menunggang kuda, ia menyerbu hingga syahid.

Setelah itu, bendera diambil alih oleh Tsabit ibn Aqram al-Anshari, ahlul Badr, sebelum diserahkan kepada Khalid ibn al-Walid Radhiyallahu’anhu yang dipilih sebagai panglima yang memukul mundur pasukan Byzantium sehingga kaum muslimin dapat kembali ke Madinah.

Bendera dan panji Rasulullah telah menjadi sumber kepahlawanan tiada tara, bukan suatu objek yang dijadikan permainan atau canda.

Sahabat Muslim, semoga tulisan dari Ustaz Agung Waspodo ini membuat kita lebih mencintai Islam dan lebih semangat berkontribusi untuk kemajuan Islam. [Cms]

(Suwar min Hayatish Shahabah, Dr. Abdurrahman Rafat Basya, Jilid I, hal. 217, as-Sirah an-Nabawiyah, Ibn Hisyam, Jilid II, hal. 292, as-Sirah an-Nabawiyah, İbn Hisyam, Jilid II, hal. 293)

Tags: Pengorbanan para sahabatPerang mut'ah
Previous Post

Bagaimana Coronasomnia Mengganggu Tidur Kamu

Next Post

Membangun Rumah Tangga Harmonis tanpa Pacaran

Next Post
Membangun Rumah Tangga Harmonis tanpa Pacaran

Membangun Rumah Tangga Harmonis tanpa Pacaran

Shireen Sungkar Ungkap Kebaikan Ibu dari Irwansyah: Banyak Belajar dari Beliau

Shireen Sungkar Ungkap Kebaikan Ibu dari Irwansyah: Banyak Belajar dari Beliau

Fitur View Once WhatsApp akan Saingi Snapchat

Fitur View Once WhatsApp akan Saingi Snapchat

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga