ChanelMuslim.com – Orang bertakwa akan selalu merasa diawasi oleh Allah. Hal ini membuatnya selalu berhati-hati dengan lisan dan perbuatannya agar tidak melakukan hal-hal yang tidak diridai Allah.
Baca Juga: Cerminan Seseorang yang Bertakwa kepada Allah
Pangkal dari Takwa adalah Selalu Merasa Diawasi
Oleh sebab itu, selalu merasa diawasi oleh Allah merupakan sebuah pangkal dari takwa.
Hal tersebut disampaikan oleh Ustaz Salim A Fillah pada Jumat, (9/4/2021) dalam acara “Tarhib Ramadan: Ramadan Dalam Dekapan Ukhuwah” via aplikasi zoom meeting.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Human Initiative Australia.
Ustaz Salim mengatakan bahwa takwa itu juga ada muhasabahnya. Selalu mengintrospeksi diri serta berani menghukum diri sendiri apabila melanggar perintah Allah.
Contohnya adalah ketika Umar bin Khattab masuk ke kebun dan menikmati keindahan kebun tersebut dalam waktu yang lama.
Ketika beliau keluar dari kebun, tanpa sadar shalat Asar telah selesai dilaksanakan.
Umar pun merasa bersalah dan merasa kebun tersebut melalaikannya, sehingga beliau memutuskan untuk menyedekahkan kebunnya itu.
Dari contoh yang diberikan ini, kita bisa mengambil teladan bagaimana Umar menghukum dirinya sendiri karena kelalaiannya dalam beribadah.
Baca Juga: Takwa, Pakaian Terbaik Seorang Muslim
Orang Bertakwa Tidak Menyakiti Sesama
Kemudian, orang bertakwa juga tidak pernah menyakiti sesamanya.
Alasannya adalah karena takwa itu artinya menahan gangguan agar kita tidak menyakiti orang lain dengan lisan dan perbuatan kita.
Ustaz Salim A Fillah juga mengingatkan bahwa agar umat Muslim selalu berhati-hati, khususnya pada bulan Ramadan ini.
“Terjemahan takwa dalam ukhuwah adalah menjadi orang yang berhati-hati. Jangan sampai hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Kita harus mengupgrade puasa kita agar lisan juga dipuasakan,” ujar Ustaz Salim.
Semoga pada bulan Ramadan tahun ini, kita bisa menjadi orang yang bertakwa, sehingga selalu bermuhasabah dan fokus beribadah. [Ind/Camus]