ChanelMuslim.com- Pakaian tak hanya sebagai penutup tubuh, tapi juga dapat mencerminkan kepribadian seseorang. Dan pakaian takwa adalah sebaik-baik pakaian.
Takwa adalah baju (pakaian) kemuliaan sebagai pelindung kita dari murka Allah Subhanahu wa ta’alaa
Baca Juga: Kisah Salim Maula dari Budak Belian Menjadi Mulia Karena Takwa
Pakailah Pakaian Takwa
Tempo hari, saya duduk di seberang Tuan Guru @ustadzabdulsomad ketika taushiyah beliau sedang direkam oleh awak media sebuah lembaga dakwah.
“Orang dilihat dari pakaiannya”, ujar beliau. “Kalau kita berbaju putih, maka setitik noda saja akan tampak jelas. Kalau berbaju batik, maka kotoran bisa agak tersamarkan. Kalau berbaju hitam, lebih-lebih lagi akan tak terlihat.”
Kalimat ini menghunjam ke ulu jantung. Dan tetiba kemeja yang saya kenakan terasa begitu jorok. Sudah batik, hitam pula latarnya.
“Kalau seorang ustadz, karena dia menampilkan agama”, sambung Tuan Guru, “Maka salah sedikit jadi besar di mata orang. Pengusaha beda lagi. Artis lain pula. Lain profesi, tak samalah toleransi manusia kepada kekhilafannya.”
Ah, Tuan Guru membuat perumpamaan rupanya. Beliau juga suka berbatik, seperti ketika menghadiri walimah @dzadev dan berjumpa Dr. @hnwahid.
Tapi sebagai pencinta batik tulis gagrak Yogyakarta yang warnanya hanya wulung (hitam keunguan), coklat, dan putih; sungguh amtsal dari Tuan Guru jadi renungan.
“Becik ketitik ala ketara”, kata orang Jawa. Pada seorang yang baik, kebaikannya hanya tertitik, ada namun tak menonjol.
Sementara keburukan akan kentara. Orang baik berkebaikan bukanlah berita. Orang jahat berkeburukan tidak mengherankan. Orang jahat berbuat baik alangkah mengagumkan. Orang baik berbuat nista jadilah tajuk utama.
“Hai anak cucu Adam, sungguh Kami telah menurunkan kepada kalian pakaian tuk menutupi ‘aurat dan pakaian yang indah tuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik…” (QS Al A’raaf: 26)
Mari syukuri selalu ‘pakaian’ yang Allah jadikan tabir bagi segala ‘aib dan dosa. Jangan kita buka-buka sendiri cela kita, apalagi dengan rasa bangga dan jadi seruan tuk mengikuti langkah-langkah durhaka.
Sumber: Dinukil dan diselia dari “Lain Pakaiannya”
Oleh: Ustaz Salim A. Fillah, 20 Maret 2018