NAMA lengkapnya Mutsanna bin Haritsah bin Salamah Asy-Syaibani, seorang pejuang yang terkenal pemberani dan tidak pernah takut menghadapi petualangan. Ia masuk Islam tahun 9 H.
Setelah Abu Bakar terpilih menjadi khalifah, Mutsanna datang menemuinya dan berkata,
“Wahai khalifah Rasulullah, anggota kaumku banyak yang telah memeluk Islam. Kalau anda berkenan, tunjuklah aku sebagai pemimpin mereka agar aku dapat berjuang memerangi orang-orang Persia. Aku cukup memimpin wilayahku saja”.
Permukiman Bani Syaiban memang berbatasan dengan wilayah Irak, tempat orang-orang persia menggembalakan ternak mereka.
Abu Bakar lalu menyerahkan panji untuk memimpin kabilahnya.
Setelah itu, Mutsanna melancarkan serangan-serangan terhadap orang-orang Persia sampai akhir. Abu Bakar memintanya untuk bergabung dengan pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid.
Khalid bin Walid menugaskan Mutsanna untuk mengusir pasukan Persia setelah mereka dapat dikalahkan dan melarikan diri ke wilayah Ablah. Ia pun akhirnya dapat mengusir mereka.
Ia adalah orang pertama yang mengusir Persia pada masa pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Baca Juga: Kisah Abdullah bin Ummi Maktum Dituntun Iblis ke Masjid
Mutsanna bin Haritsah, Orang Pertama yang Mengusir Persia
Saat itu, orang-orang mempertanyakan jati diri Mutsanna. Salah seorang bertanya kepada Abu Bakar,
“Siapa orang yang Anda utus ini? Padahal Anda belum mengetahui betul tentang nasabnya.”
Abu Bakar menjawab, “Dia bukanlah orang yang tidak populer, bukan orang yang tidak diketahui nasabnya, tidak sedikit anggota kabilahnya, dan tidak lemah serangannya. Dia adalah Mutsanna bin Haritsaj Asy-Syaibani.”
Kemudian Mutsanna mengunjungi Abu Bakar, dan Abu Bakar pun menyambut kunjungan dengan baik.
Abu Bakar pernah memperkuat pasukan yang dipimpin Mutsanna dengan mengirim pasukan yang dipimpin oleh Sa’ad bin Abi Waqqash untuk membebaskan wilayah Persia.
Ia terkena luka dalam perang Al-Jisr. Dalam perang ini, pasukan kaum muslimin berhasil mengalahkan pasukan musuh.
Ia meninggal tahun 14 H akibat luka-luka yang dideritanya dalam perang Al-Jisr.[ind]
(sumber: Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, Pustaka Al-Kautsar)