Chanelmuslim.com – Perang Badar adalah peperangan besar pertama antara kaum muslim dan kafir Quraisy. Saat Perang Badar jumlah kaum muslim yang sedikit dapat mengalahkan kaum Quraisy yang berlipat-lipat jumlahnya. Banyak kaum Quraisy menjadi tawanan perang, termasuk Abu Ash bin Rabi.Abu Ash bin Rabi adalah menantu Rasulullah. Karena ia menikahi Putri beliau Zainab, untuk menebus suaminya, Zainab mengirimkan Seuntai kalung peninggalan ibunya kepada Rosulullah. Ketika melihat kalung milik Bunda Khadijah itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam amat terharu, air mata pun menganak sungai di pipi beliau.
Melihat duka Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, para sahabat setuju untuk membebaskan Abdullah bin Rabi tanpa harus membayar tebusan. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengembalikan kalung Bunda Khadijah kepada Abu ash dan meminta agar Abbas menceraikan Zainab. Menurut hukum Islam, seorang wanita Mukmin memang tidak boleh menikahi laki-laki kafir. Abul ash menyetujui permintaan itu.
Baca Juga: Hikmah Kisah Perang Badar yang Bersejarah
Menantu Rasulullah yang Menjadi Tawanan Perang Badar
Ketika kembali ke Mekah, keluarganya berkata, “biarlah engkau menceraikan istri mu itu, dan kami akan mencarikan bagimu gadis yang jauh lebih cantik daripada nya. Namun Abul Ash amat mencintai Zainab sehingga ia berkata, “Di Suku Quraisy tidak ada gadis yang dapat menandingi istriku,”
Walau dihalang-halangi orang Quraisy, Abul Ash melepaskan Zainab ke Madinah. Di tengah jalan beberapa orang Quraisy mengganggu unta Zainab sehingga putri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sedang hamil itu jatuh. Saat itu Zainab pun mengalami keguguran kandungan.
Beberapa waktu kemudian, Abul Ash akan pergi membawa barang-barang dagangan Quraisy, namun saat tiba di dekat Madinah, sebuah pasukan patroli muslim memergokinya. Mereka pun menyita semua barang bawaan. Abu Ash diam-diam berlindung dalam gelapnya malam. Abul Ash masuk ke Madinah dan meminta perlindungan kepada Zaenab. Zainab pun melindunginya.
Mengetahui hal itu kaum muslimin mengembalikan barang barang dagangan Abul Ash segera pulang ke Mekah dan mengembalikan semua barang itu kemudian berkata,” Masyarakat Quraisy! Masih adakah dari kamu yang belum mengambil barangnya?”
“Tidak ada, “jawab mereka. “Engkau ternyata orang jujur dan murah hati.
Ketika itu abul ash pun masuk Islam dan kembali ke Madinah. Dengan bahagia Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengembalikan Zainab kepada Abul Ash sebagai seorang istri.
Dari peristiwa ini kita melihat ketabahan hati Zainab dan kepatuhannya pada perintah Rasul. Bisa saja Zainab tidak mengikuti apa yang ayahnya sekaligus juga Rasul Allah untuk bercerai dengan suami yang dicintainya. Abu Ash juga ternyata sangat mencintai Zainab, tapi Allah memberi hidayah padanya tidak serta merta, namun melalui suatu peristiwa dan rentang waktu yang memberi penguatan. (w)
Sumber: siroh nabawiyah “Syaikh Shafiyyur Rahman al Mubarakfurry”