BUS Shalawat tetap menjadi andalan jamaah haji saat berada di Mekah. Bus ini disediakan pemerintah khusus untuk antar jemput jamaah dari penginapan ke Masjidil Haram.
Seperti pada pelaksanaan haji di tahun-tahun sebelumnya, Bus Shalawat tetap eksis melayani jamaah haji Indonesia saat berada di Mekah. Bus ini disediakan untuk antar jemput jamaah dari penginapan ke Masjidil Haram.
Bus ini disediakan khusus oleh pemerintah Indonesia melalui kerja sama Kementerian Agama dan Perhubungan, dan tentunya pemerintah Arab Saudi.
Bus yang mirip Transjakarta ini mulai beroperasi sejak tahun 2008 atau 14 tahun lalu. Saat itu menteri agamanya Pak Maftuh Basyuni. Hal itu tercetus karena penginapan jamaah haji Indonesia tergolong jauh.
Ada yang jaraknya sampai 10 kilometer dari Masjidil Haram. Padahal, mereka ingin melaksanakan shalat lima waktu di Masjidil Haram yang nilai pahalanya sama dengan 100 ribu jika di masjid lain.
Pada tahun 2019 lalu, tahun terakhir sebelum datang pandemi, jumlah armada Bus Shalawat ini sekitar 460 bus.
Namun di masa peralihan pandemi ini, jumlah Bus Shalawat yang beroperasi hanya 200 armada. Hal ini karena jamaah haji dari Indonesia mengalami pembatasan yang hanya sekitar 90-an ribu orang saja, atau kurang dari separuh jumlah normal.
Ada lima rute yang disediakan melalui Bus Shalawat ini. Lima rute ini mengikuti zona penginapan di mana para jamaah haji Indonesia tinggal. Lima rute ini beroperasi 24 jam.
Masing-masing rute diberikan stiker yang berisi nomor dan warna yang berbeda. Nomor dan warna ini akan memudahkan jamaah untuk mengenali bus Shalawat yang melewati penginapannya.
Biasanya, pada puncak haji, bus ini diistirahatkan sementara. Puncak haji terjadi pada tanggal 6 hingga 13 Zulhijjah, di mana jutaan jamaah tumpah ruah di jalan-jalan sekitar Masjidil Haram.
Lama waktu tempuh bus ini sekitar 10 hingga 20 menit dari penginapan ke Masjidil Haram. Karena itulah, para jamaah haji bisa menyesuaikan waktu keberangkatan agar tidak kena macet. Karena biasanya, pada saat menjelang shalat lima waktu, jalan-jalan di sekitar itu dipenuhi bus.
Suasana dalam busnya begitu nyaman. Ada Ac atau pendingin ruangan. Kapasitas angkut satu bus sekitar 60 hingga 70 orang.
Dengan pelayanan Bus Shalawat ini diharapkan tidak ada jamaah haji yang tersasar, atau menjadi bulan-bulanan taksi gelap yang tidak bertanggung jawab. [Mh]