ChanelMuslim.com – Kita bisa belajar ikhtiar dari Muhammad Al Fatih yang menggunakan meriam basilika untuk membuka gerbang konstatinopel. Penggunaan senjata itu menunjukkan bahwa Al Fatih tetap melakukan usaha keras untuk menggapai kemenangan.
Baca Juga: Bersabar, Berikhtiar dan Berbaik Sangka dalam Menjemput Takdir
Ikhtiar Muhammad Al-Fatih
Meriam ini merupakan meriam terbesar dan berteknologi canggih pada masa tersebut.
Dilansir dari postingan akun instagram @gen.saladin dinyatakan bahwa meriam besar ini dirancang oleh Urban, seorang insinyur meriam.
Teknlogi meriam ini ditawarkan kepada Sultan Utsmani, Muhammad Al Fatih yang memerintahkan meriam ini dibuat setelah mengetahui meriam ini dapat menghancurkan dinding menggunakan proyektil besar.
Penggunaan meriam ini menunjukkan bahwa selain beribadah kepada Allah, Muhammad Al-Fatih juga melakukan usaha untuk menaklukkan Konstatinopel.
Al Fatih bukan hanya sekadar berdoa, tetapi ada tindakan nyata yang dilakukannya.
Meriam ini mengajarkan bahwa kemenangan juga perlu dijemput dengan usaha yang maksimal.
Baca Juga: Vaksinasi adalah Ikhtiar
Hal yang Bisa Dilakukan
Bentuk-bentuk ikhtiar yang bisa dilakukan adalah seperti manajemen yang rapi, persiapan yang matang, teknologi yang memadai dan sumber daya manusia yang mumpuni.
Hal tersebut dinamakan “Al akhdu bil asbab” yang artinya adalah melakukan sesuatu yang membuat datangnya pertolongan Allah.
Peristiwa ini bisa menjadi inspirasi bagi umat Muslim, bahwa apabila ingin menggapai segala sesuatu, maka harus disertai dengan ikhtiar yang maksimal. [Ind/Camus]