Faktor-faktor perusak hati itu merupakan godaan bagi para ahli ibadah dan orang-orang taat yang menyusahkan diri dan menjadi menghalangi proses perbaikan hati.
Itu semua mengarahkan hati ke jalan kehancuran.
Keempat faktor tersebut adalah:
1. Panjang angan untuk hidup lama di dunia
2. Iri hati
3. Tergesa-gesa dalam beribadah
4. Sombong
Sedang empat prinsip yang menjadi lawannya, yang merupakan pilar-pilar ibadah yang memperbaiki hati adalah:
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Tidak mengharapkan dunia
2. Baik kepada seluruh makhluk Allah
3. Tenang dalam ibadah dan berbagai urusan lain
4. Rendah hati
Poin tersebut sangat penting untuk diperhatikan.
Maka, kerahkan tenagamu untuk menjaga diri dari penyakit-penyakit tersebut dan berusaha untuk mendapatkan kebalikannya.
Jika itu engkau lakukan, cukuplah itu sebagai bekal mengarungi dunia, dan engkau akan berhasil mencapai tujuan.
Baca juga: Mengenali Tipu Daya Setan
Faktor-faktor Perusak Hati
Mari kita bahas empat penyakit yang merusak hati.
Panjang angan adalah penghalang atas segala bentuk kebaikan dan ketaatan, juga mendatangkan keburukan dan godaan.
Ini adalah penyakit ganas yang membawa manusia kepada berbagai macam kerusakan.
Iri hati adalah perbuatan buruk yang merusak amal baik seorang hamba.
Sifat ini juga mendorong seorang hamba pada perbuatan dosa yang lebih besar.
Ini merupakan penyakit berat, dan dengannya telah diuji para ahli membaca Al-Quran dan para ulama.
Apalagi kalangan awam dan orang-orang bodoh.
Penyakit ini membinasakan mereka dan memasukkan mereka ke dalam neraka. Sifat hasad (dengki, iri hati) ini bisa menimbulkan lima macam kerusakan.
Pertama, merusak ketaatan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Hasad itu memakan pahala kebaikan, sebagaimana api memakan kayu bakar.”
Kedua, hasad itu maksiat dan jahat. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman memerintahkan kita untuk meminta perlindungan dari kejahatan orang-orang yang iri hati (dengki).
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَࣖ ٥
Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki. (Al-Falaq:5).
Ketiga, hasad mendatangkan kelelahan dan kesusahan tanpa ada manfaatnya.
Keempat, hasad menyebabkan kebutaan hati. Sehingga orang yang menderita penyakit ini sulit memahami hukum-hukum Allah.
Kelima, hasad menghalangi kita dari mendapatkan kebaikan dan membuat kita mudah tersesat.
Tergesa-gesa dan terburu-buru dalam berbuat kebaikan dapat menjauhkan kita dari tujuan yang hendak dicapai.
Selain itu juga dapat menjerumuskan kita kepada tindakan kemaksiatan.
Penyakit sombong atau angkuh menghapuskan seluruh jejak kebaikan dan kesalehan.
Ini dosa yang sangat buruk, yang membuat rusak amalan agama. Sifat ini langsung menyerang sebuah keyakinan.
وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ ٣٤
(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis. Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir. (Al-Baqarah:34).
Sumber: Terjemah Minhajul ‘Abidin – Imam Al-Ghazali
[Sdz]