DITINGGIKAN seranting didahulukan selangkah.
Ini satu pepatah tentang seorang pemimpin, dimana seorang pemimpin harus berlaku adil, amanah dan mensejahterakan.
Ia tidak boleh berbuat semena-mena kepada orang-orang yang dipimpinnya atau masyarakatnya.
Pemimpin itu bertanggung jawab terhadap mereka yang dipimpinnya.
Ini berarti seorang pemimpin juga bertanggung jawab atas keadilan dan kesejahteraan masyarakat yang dipimpinnya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Selain dekat dengan pengikutnya, seorang pemimpin juga harus mampu memberikan kebijakan yang baik untuk masyarakatnya.
Ia bertugas melayani bukan dilayani. Sayyidul qauma khoodimuhum. Pemimpin satu kaum adalah pelayan mereka.
Dengan kelebihan yang dimiliki oleh seorang pemimpin, maka dia dapat secara efektif memberikan perlindungan, pengayoman dan pengamanan bagi masyarakat yang dipimpinnya.
Orang termulia bukanlah orang yang dilayani oleh banyak orang, akan tetapi mereka yang paling banyak melayani orang lain.
Karenanya semakin engkau melayani orang lain karena Allah, maka engkau semakin mulia di sisi Allah.
Ditinggikan Seranting Didahulukan Selangkah
Baca juga: Miskin dan Kaya Oke-oke Aja
خيركم أنفعكم للناس
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Imam Ahmad).
Semakin engkau merendahkan dirimu karena Allah untuk melayani orang lain, maka engkau semakin mulia di sisi-Nya.
من تواضع لله رفعه الله
“Barangsiapa yang merendahkan dirinya karena Allah maka Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Tabrani).
Hendaknya pemimpin itu juga berjiwa besar, dada lebar dan hati lapang.
Selapang-lapangnya untuk menerima semua masalah dan perbedaan yang ada.
Yang penting dia tetap berpegang pada kebenaran dan berpihak kepada keadilan. Firman Allah:
إِنَّ ٱللَّهَ یَأۡمُرُكُمۡ أَن تُؤَدُّوا۟ ٱلۡأَمَـٰنَـٰتِ إِلَىٰۤ أَهۡلِهَا وَإِذَا حَكَمۡتُم بَیۡنَ ٱلنَّاسِ أَن تَحۡكُمُوا۟ بِٱلۡعَدۡلِۚ إِنَّ ٱللَّهَ نِعِمَّا یَعِظُكُم بِهِۦۤۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ سَمِیعَۢا بَصِیرࣰا
“Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.” (QS. An-Nisa’: 58).[Sdz]