ChanelMuslim.com – Sobat! Dilema kotak amal saat sholat Jum’at sering terjadi pada para takmir masjid meski mereka memiliki jasa yang sangat besar. Mereka bekerja siang dan malam guna memikirkan kemaslahatan dan kemakmuran masjid; rumah Allah Taala.
Namun demikan kadang kala karena semangat besar menjadikan sebagian mereka lalai akan sebagian hukum shalat. Kelalaian mereka berakibat fatal, alias rusaknya pahala shalat jamaah satu masjid.
Baca Juga: Hukum Kotak Amal dijadikan Modal Koperasi Masjid
Dilema Kotak Amal Di Sholat Jumat
Sobat, sebagian takmir masjid begitu bersemangat untuk menggalang dana dari jamaah masjid guna membiayai kepentingan masjid, sehingga mereka mengedarkan kotak infaq pada saat khatib jum’at berkhutbah. Dengan harapan mendapatkan dana sebanyak mungkin dan memudahkan jamaah masjid untuk menyalurkan donasinya.
Namun demikian, nampaknya mereka lalai bahwa perputaran kotak infak di saat khathib berkhutbah mengancam keutuhan Pahala shalat jum’at.
Seharusnya perputaran itu dilakukan sebelum khathib berkhutbah atau setelah shalat atau dengan meletakkan kotak infak di pintu masjid. Dengan demikian setiap jamaah bisa menyalurkan donasinya pada saat masuk atau keluar dari masjid tanpa mengganggu kekhidmatan shalat jum’at.
Rasulullah shallallahu alahi wa sallam bersabda:
“Barang siapa berwudlu lalu ia menyempurnakan wudhunya, selanjutnya ia pergi ke masjid untuk mendirikan shalat jum’at. Setibanya di masjid ia diam dan dengan khidmat mendengarkan khutbah. Maka dosa dosanya selama satu pekan diampuni ditambah lagi dosa dosanya selama tiga hari lainnya juga diampuni. Dan barang siapa menyentuh kerikil alias berpaling dari mendengarkan khutbah karena menyentuh kerikil maka ia telah berbuat sia sia ( kehilangan pahala).” Riwayat Muslim.
Bila menyentuh kerikil saja tercela apalahi sampai memasukkan uang lalu menggeser kotak kepada jamaah di sebelahnya.
Allahu al musta’an.
Penulis : Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri, Lc, MA (Dr. Muhammad Arifin Badri merupakan lulusan S3 jurusan fiqih, Fakultas Syariah Islamic University of Madinah, Saudi Arabia. Beliau sekarang merupakan dosen tetap Sekolah Tinggi Dirosat Islamiyah (STDI) Imam Syafii, Jember)