ISLAM adalah agama dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, seorang hamba yang terpilih dari bangsa Arab.
Awal dakwah beliau pun dimulai dari bangsa Arab.
هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ ٢
Dialah yang mengutus seorang Rasul (Nabi Muhammad) kepada kaum yang buta huruf dari (kalangan) mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, serta mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunah), meskipun sebelumnya mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (Al-Jumu’ah:2).
Kendati beliau orang Arab dan titik start dakwahnya di bangsa Arab, namun misi beliau bukan semata untuk bangsa Arab tapi untuk semua manusia dari bangsa apapun.
Adalah Nabi itu diutus pada kaum tertentu, sedang aku diutus untuk seluruh manusia. (HR. Bukhari Muslim).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Misi beliau bukanlah Arabisasi Islam (mengakrabkan Islam) atau mengarabkan dunia, Nusantara-isasi Islam atau Indonesia-isasi Islam, seperti yang dipropagandakan oleh orang-orang liberal sekuler saat ini.
Tetapi misi yang dibawa Nabi itu adalah Islamisasi bangsa Arab dan bangsa lainnya di dunia termasuk bangsa Nusantara-Indonesia.
Sebelum Islam datang, budaya bangsa Arab antara lain peminum khamr, penyembah berhala, pemakan daging babi, darah dan bangkai.
Diskriminasi terhadap wanita, berpakaian telanjang, perbudakan, asusila, rasisme dan sukuisme.
Ekonomi ribawi, judi, monopoli dan berbagai budaya buruk lainnya.
Kemudian Islam merubahnya, menghapus setiap budaya yang bertentangan dengan syari’at yang dibawa Islam dan diganti dengan budaya baru yang selaras dengan aturan Islam dan serasi dengan fitrah manusia.
Terjadilah transformasi masyarakat jahiliyah ke masyarakat Islamiyah.
Baca juga: Islam Memuliakan Kita
Bukan Islam Nusantara, Tapi Islam Rahmatan Lil Alamin
Maka dari sini kita yakini, bangsa apapun kita, Islam adalah agama kita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala tuhan kita, Al-Quran kitab suci kita, Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Nabi kita, dan Baitullah kiblat kita.
Kita adalah kaum muslimin dan sesama muslim adalah bersaudara.
Tidak ada istilah Islam Nusantara, Islam Arab, Islam Afrika.
Satu sama lain saling klaim atas kebenaran, bahkan muncul sentimen kesukuan, ras, anti arab.
Sikap demikian adalah suatu kemunduran berpikir, bangkai peradaban manusia yang dicela oleh Islam.
Dengan tegas dan jelas, misi Islam itu rahmatan lil alamin membawa segenap kemaslahatan bagi seluruh alam.
Tidaklah kami mengutusmu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam. (Al-Anbiya:107).
Sumber: Kultum 100 Judul – Ust. Lathief Abdallah
[Sdz]