ChanelMuslim.com – Berpuasa di Auckland
Bagaimana menjalani ibadah puasa di Auckland, New Zealand bagi pelajar muslim di sana? Tri Arfianti, M.Si, WNI yang telah menetap selama 4 tahun di Auckland mengatakan bahwa sekolah-sekolah di Auckland memfasilitasi para siswa muslim yang berpuasa.
“Saat bulan Ramadan, sekolah memfasilitasi siswa muslim yang berpuasa dengan menyediakan satu ruang khusus dan 1 guru pendamping saat “morning tea” dan “lunch time”. Orang tua hanya perlu memberikan notifikasi ke sekolah bahwa anaknya berpuasa,” ujar Tri dalam Kulwap Jelajah Ramadan di 5 Negara yang diadakan ChanelMuslim.com, Rabu (6/5).
Baca Juga: Istighfar, Penutup Cela dan Penyempurna Kekurangan ketika Berpuasa
Berpuasa di Auckland
Tri menjelaskan, pada saat siswa lain istirahat makan di kedua waktu tersebut, siswa muslim diarahkan untuk menuju ruangan yang sudah dipersiapkan dan diberi kegiatan dengan diawasi seorang guru. Siswa muslim juga diperbolehkan untuk memilih opsi lain.
“Namun, karena tahun ini seluruh dunia dilanda pandemi COVID-19, sekolah-sekolah di Auckland juga ditutup dan sistem pembelajaran dilakukan dengan online learning,” tambahnya.
New Zealand dikenal sebagai negara dengan toleransi tinggi di antara penduduknya yang multietnis dan juga berbeda agama. Toleransi juga ditunjukkan di sekolah-sekolah di Auckland.
“Bentuk toleransi sekolah juga terlihat saat ada acara “sausage sizzle” di mana pihak sekolah juga menyediakan opsi sausage halal dan vegetarian. Semua acara yang melibatkan makanan, akan dilabeli di tiap-tiap makanan seperti halal, vegetarian, gluten free, dan sebagainya,” kata Ibu 1 anak itu.
Bagi Tri dan keluarga, Ramadan tahun ini adalah tahun ke-4 mereka berpuasa di Auckland.
“Alhamdulillah semua bulan Ramadan yang saya lewati di sini tidak jatuh saat musim panas, jadi lama berpuasa sekitar 12 jam sama seperti di Indonesia. Beberapa tahun ke depan saat Ramadan akan jatuh di musim panas, insyaallah saya sudah kembali ke Indonesia,” ujarnya.
Muslim di Auckland terhimpun dalam Federasi Asosiasi Islam New Zealand (FIANZ). Sementara, muslim WNI berkumpul dalam wadah Himpunan Umat Muslim Indonesia Auckland (HUMIA) dan Indonesian Islamic Centre (IIC).
“Setiap tahun, Ustaz utusan program Dompet Dhuafa biasanya datang ke New Zealand untuk berdakwah. Beberapa Ustaz yang pernah ke Auckland adalah Ustaz Adi Hidayat, Aa Gym, Ustaz Salim A. Fillah, Ustaz Hanan Attaki, dan sebagainya. Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, karena New Zealand sedang lockdown. Kajian yang diadakan adalah kajian online,” ujar Tri yang juga kandidat PhD dari University of Auckland di bidang Zoologi Laut itu.
Saat hari raya di Auckland, setelah solat Idul Fitri juga ada perayaan dengan makan bersama dengan menu khas Lebaran.
“Akan ada acara makan bersama, menunya sangat beragam, salah satunya opor ayam dan makanan Indonesia lainnya,” jelasnya.
Terkait makanan halal, Tri mengingatkan muslim yang singgah di Auckland atau New Zealand agar berhati-hati dalam memilih makanan.
“Situs FIANZ bisa menjadi sumber referensi makanan halal, harus berhati-hati dan pilih yang mempunyai sertifikat halal saja,” tegasnya.
Pilihan makanan siap santap di New Zealand, menurut Tri, memang terbatas dan harganya pun lumayan mahal.
“Paling mudah ditemukan adalah restoran India dan Malaysia yang bersertifikasi halal,” tutupnya.
Chanelmuslim.com menggelar Kuliah WhatsApp (Kulwap) bertema Jelajah Ramadan di 5 Negara yang dimulai pada Rabu (6/5) hingga Ahad (10/5). Kulwap berdurasi 1 jam tiap sesinya tersebut menghadirkan 5 narasumber dari mancanegara, yakni: Auckland, New Zealand; Tokyo, Jepang; Riyadh, Arab Saudi; Berlin, Jerman; dan Lahore, Pakistan.[ind]