ADA kiat untuk menghadapi bahaya fitnah akhir zaman. Menurut risalah, masa-masa yang tengah kita jalani berada di akhir zaman. Para peneliti ilmiah pun mengungkap bahwa umur bumi sudah semakin tua. Dan masa ini menurut nubuwah Rasul adalah masa fitnah yang dahsyat.
Baca Juga: Kekhawatiran Nabi tentang Fitnah Harta di Akhir Zaman
Kiat Menghadapi Bahaya Fitnah Akhir Zaman
Rasulullah saw bersabda:
Akan datang suatu masa di mana bangsa mengeroyok kalian seperti orang rakus merebutkan makanan di atas meja, ditanyakan (kepada rasulullah saw) apakah karena di saat itu jumlah kita sedikit?
Jawab rasulullah saw, tidak bahkan kamu saat itu mayoritas tetapi kamu seperti buih di atas permukaan air banjir, hanya mengikuti kemana air banjir mengalir (artinya kamu hanya ikut-ikutan pendapat kebanyakan orang seakan-akan kamu tidak punya pedoman hidup) sungguh Allah telah mencabut rasa takut dari dada musuh-musuh kamu, dan mencampakkan di dalam hatimu ‘al-wahn’ ditanyakan (kepada Rasulullah) apakah al-wahn itu ya Rasulullah? Jawabnya: wahn adalah cinta dunia dan benci mati.
Kehidupan dunia yang gemerlap dengan segala kenikmatannya adalah bagian dari fitnah. Banyak orang yang rela mengejar kesuksesan dunia tanpa memikirkan akhirat.
Berikut nasihat Ustaz Fathuddin Ja`far dalam laman facebooknya bagaimana menghadapi fitnah akhir zaman.
Sungguh fitnah akhir zaman itu sangat dahsyat dan mengancam Iman seseorang. Tidak ada yang bisa lolos kecuali yang konsisten dengan syari’at Allah dan mengikuti petunjuk Rasulullah. Sabda Rasulullah :
Bersegeralah kamu beramal (shaleh, akan ada) fitnah-fitnah (fitnah syubuhat/pemikiran/pemahaman dan fitnah syahwat) bagaikan potongan-potongan malam yang gelap gulita.
Di pagi hari seseorang masih Mukmin dan di sore harinya ia sudah jadi kafir. Atau di sore hari ia masih Mukmin dan di paginya ia sudah jadi kafir. Ia menjual agamanya untuk kepentingan duniawi. (H.R. Muslim)
Untuk menghadapinya agar iman kita selamat, Rasulullah menjelaskan dalam beberapa hadits. Di antaranya:
Dari Abdullah bin Amr bin Ash bahwa Nabi – alaihissalam – berkata : Bagaimana denganmu jika kamu berada/tinggal di masyarakat yg tidak berkualitas/sampah?
Janji dan amanah sudah tidak ditepati/ditunaikan. Mereka saling berselisih/berpecah-belah, maka jadilah mereka seperti ini. Lalu Beliau mencontohkannya dengan memasukkan jari-jarinya (kanan) ke sebahagian jari-jari (kiri) yang lain.
Lalu Abdullah bin Amr bin Ash berkata : Apa yg engkau perintahkan padaku? Lalu Rasulullah berkata :
1. Amalkan apa yang kamu tau ilmunya (yang ma’ruf).
2. Tinggalkan apa yang kamu ingkari/mungkar.
3. Dan fokuskan pada urusan (perbaikan dan yang manfaat) bagi dirimu.
4. Jauhi urusan masyarakat awam.
Dalam riwayat lain, Rasulullah menyebutkan :
1. Perbanyak menetap di rumahmu.
2. Dan tahan lisanmu (tulisan/copas dan sejenisnya)
3. Amalkan apa yang kamu tau ilmunya (yang ma’ruf).
4. Tinggalkan apa yang kamu ingkari/mungkar.
5. Dan fokuskan urusan (perbaikan dan yang manfaat bagi dirimu.
6. Tinggalkan urusan umat. (Maksudnya : Jangan karena sibuk memperbaiki urusan masyarakat, lupa memperbaiki diri dan keluarga sendiri)
(H.Takhrij Al-Albani).
[w/Cms]