MANFAAT sujud untuk kesehatan adalah mengalirkan darah yang cukup untuk otak. Prof. Hembing berpendapat bahwa jantung hanya mampu memasok 20% darah ke otak manusia.
Untuk mencukupi kebutuhan darah ke otak, maka manusia membutuhkan rutinitas sujud. Mau lebih sehat? Perbanyaklah sujud.
Baca Juga: Manfaat Gerakan Shalat berdasarkan Tinjauan Medis
Manfaat Sujud untuk Kesehatan
Rasulullah saw bersabda, “Hendaklah engkau memperbanyak sujud (perbanyak shalat) kepada Allah. Karena tidaklah engkau memperbanyak sujud karena Allah melainkan Allah akan meninggikan derajatmu dan menghapuskan dosamu’.”
Lalu Ma’dan berkata, “Aku pun pernah bertemu Abu Darda’ dan bertanya hal yang sama. Lalu sahabat Abu Darda’ menjawab sebagaimana yang dijawab oleh Tsauban padaku.” (HR. Muslim no. 488)
Dr. Fidelma O’ Leary (Neuroscience) dari St. Edward’s University menemukan fakta penting tentang manfaat sujud bagi kesehatan manusia.
Sebagai neurologis (ahli syaraf), wanita berdarah Irlandia ini mendapati bahwa ada saraf-saraf tertentu di otak manusia, yang hanya sesekali saja dimasuki darah.
Bila tidak dimasuki darah sama sekali, maka akan berakibat sangat buruk untuk kesehatan manusia. Untuk itulah dibutuhkan aktivitas rutin memasukkan darah ke syaraf-syaraf itu. Dan aktivitas rutin itu adalah sujud di dalam shalat umat Islam.
Itu diperkuat lagi oleh pernyataan Prof. Hembing, yang berpendapat untuk mencukupi kebutuhan darah ke otak, maka manusia membutuhkan rutinitas sujud.
Selain sujud juga merupakan ‘aktivitas grounding’, yakni menetralisir radiasi listrik yang diserap tubuh dari perangkat listrik (elektronik) di sekitar kita. Dr. Muhammad Dhiyaa’uddin Hamid mengatakan bahwa radiasi itu akan sangat membahayakan organ tubuh, terutama otak, bila tidak dinetralisasi secara rutin.
Menurut penelitian Prof. H.A Saboe yang berkebangsaan Jerman, sujud juga berguna untuk membentuk dan memperbanyak kelenjar susu pada payudara wanita hamil sehingga produksi ASI akan bertambah banyak dan lancar.
Ditambah lagi, dengan sujud yang teratur sangat membantu untuk memperbaiki posisi bayi yang sungsang.
Pendapat Prof. H.A Saboe, didukung oleh Dr. Karno Suprapto, Sp.OG, dari RS Pondok Indah, Jakarta Selatan,
“Kemungkinannya kembali ke posisi normal, berkisar sekitar 92%. Dan posisi bersujud ini tidak berbahaya karena secara alamiah memberi ruangan pada bayi untuk berputar kembali ke posisi normal.”
Itu sebabnya kini, banyak rumah sakit bersalin yang menganjurkan terapi sujud, bagi para wanita hamil.[ind/muslimdaily/Cms]