ALLAH selalu memberikan keputusan yang terbaik untuk hamba-Nya, baik itu berupa ujian maupun hadiah. Agar ujian terasa ringan, kesadaran atas zat Allah serta sifat-sifat mulia-Nya ini perlu dipahami dengan baik.
ليخفف الم البلاء عنك علمك بانه هو المبلي لك فالذي واجهتك منه اللاقدار هو الذي عودك حسن الاختيار
“Agar ujian terasa ringan, engkau harus mengetahui bahwa Allah-lah yang memberi ujian. Dzat yang menetapkan takdir atasmu adalah Dzat yang selalu memberimu pilihan terbaik.”
Syekh Ibnu Atha’illah, Al-Hikam
Ustaz Faisal Kunhi M.A, memberikan beberapa penjelasan terkait ungkapan di atas:
Jangan bersedih jika ujian datang karena hal tersebut datang dari Yang Maha Pengasih dan Penyayang, bahkan Dia lebih sayang dari ibu yang mengandung, melahirkan dan menyusuimu. Allah berfirman, “Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.”
(QS Al-Ahzab: 43)
Baca Juga: Bukti Ujian Keimanan Keluarga Yasir
Agar Ujian Terasa Ringan
Suatu ketika Rasululullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat seorang perempuan bersama anaknya, beliau bersabda, “Apakah menurutmu perempuan ini akan tega melempar anaknya ke dalam api?”,
Rasululullah saw bersabda, “Allah menyayangi hamba-Nya yang mukmin melebihi sayangnya wanita ini kepada anaknya”. (HR. Bukhari).
Jangan lemah jika ujian datang sebab Allah memberikan ujian sesuai dengan kemampuan kita , karenanya tidak ada ujian yang melampaui batas, yang ada adalah kita yang tidak belajar untuk menghadapinya
Allah berfirman,
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al Baqoroh: 286)
Jangan bersedih jika engkau diuji, karena Allah mengujimu bukan untuk menghancurkanmu, tetapi untuk mendidikmu.
Luqman berkata kepada anaknya:
يا بني الذهب والفضة يختبران بالنار والمؤمن يختبر بالبلاء
“Wahai anakku, ketahuilah bahwa emas dan perak diuji keampuhannya dengan api sedangkan seorang mukmin diuji dengan ditimpakan musibah.”
Jangan sedih jika ujian datang karena itu tanda hadirnya iman dalam hatimu, Allah berfirman:
حَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?'” (QS. Al-Ankabut : 2)
Syaikh Aid Al Qorni berkata:
“Jangan bersedih sebab bila anda bersedih gara-gara satu musibah, maka satu musibah itu akan menjelma menjadi banyak
Jangan bersedih sebab kesedihan hanya akan membuat air yang segar terasa pahit, taman yang rimbun menjadi gurun pasir yang gersang dan kehidupan dunia menjadi penjara yang pengap.
Jangan bersedih karena anda masih memiliki dua mata, dua telinga, dua bibir, dua tangan dan dua kaki, lidah dan hati. Anda masih memiliki kedamaian dan keamanan dan kesehatan.
Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Arrahman: 13)
Jangan bersedih karena anda masih memilki agama yang anda yakini, rumah yang anda diami, nasi yang anda makan, air yang anda minum, pakaian yang anda pakai dan istri tempat anda berbagi rasa. Mengapa harus bersedih? [Ln]