Abaikan masa lalu yang mengusikmu. Kekecewaan, kesedihan, kegagalan, kemarahan dan segala hal yang mengganggumu hari ini. Masa lalu tidak akan membuat harimu saat ini akan rugi. Kuasai hari ini seolah kamu lahir dan mati hari ini. Lakukan segala hal positif di hari ini, maka harimu akan tentram.
Begitu pula untuk masa depan yang belum pasti. Tidak ada hak bagimu untuk mencemaskannya. Apa pula manfaat dari mencemaskan hari esok yang belum tentu terjadi pada dirimu.
Hari esok akan terus menjadi bayang-bayangmu. Ia tidak akan datang dengan cepat ataupun lambat. Buah yang belum matang tidak baik untuk dipetik dari pohonnya. Nasi yang belum tanak tidak nikmat untuk disantap.
Baca Juga: Mengatasi Trauma Masa Lalu dalam Pernikahan (Bag.1)
Abaikan Masa Lalu, Kuasai Hari Ini, Tepis Masa Depan
Masa depan biarlah datang saat telah tiba kondisi terbaiknya.
Kamu hidup hari ini, bersedekahlah selagi kamu mampu. Jangan mecemaskan kemiskinan di masa depan yang belum pasti akan kamu alami. Setan selalu memainkan pikiran kita dengan ketakutan ini.
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir), sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan dari-Nya dan karunia” (Q.S. Al-Baqarah: 268)
Dr. ‘Aidh al-Qarni dalam bukunya La Tahzan mengatakan “Jika kamu dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa kamu bersedih hati atas air asin yang kamu minum kemarin, atau mengkhawatirkan air hambar dan panas esok hari yang belum tentu terjadi?
Maka ucapkanlah hanya perkataan-perkataan baik hari ini, berzikirlan dengan sepunuh hati, berbaktilah kepada orang tua dengan lemah lembut, datangilah ilmu sebanyak-banyaknya, syukurilah apa yang ada padamu saat ini, bersihkan tubuhmu dan tampilah dengan rapi, sapa dan bantu masyarakat sekitar yang sedang membutuhkan.
Berbuat baiklah seolah kamu lahir hari ini tanpa kesedihan, kekecewaan serta kemarahan, dan berbuat baiklah seolah kamu mati hari ini tanpa ketakutan dan kecemasan atas masa depan yang tidak pasti. [Ln]