ChanelMuslim.com – Trauma masa lalu dikaitkan dengan pengalaman buruk yang seringkali memengaruhi aktivitas kehidupan kita. Kita memahami bahwa kehidupan ini tidak selalu diisi dengan kebahagian, namun juga kesedihan, ketakutan, dan kekhawatiran.
Jika kebahagian sering kali kita rencanakan, tidak dengan keburukan yang kerap kali memunculkan trauma akibat respon dari pikiran kita tersebut.
Pengalaman buruk ini menimbulkan perasaan-perasaan yang disadari atau tidak menjadi hambatan dalam suatu hubungan pernikahan.
Banyak pasangan yang telah menikah yang belum bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Jiwanya masih didominasi dengan perasaan trauma yang diakibatkan oleh pengalaman buruknya di masa lalu.
Kebanyakan dari mereka terdesak oleh waktu dan tuntutan lainnya sehingga memaksakan diri mereka untuk menikah dalam kondisi ini.
Tentunya hal ini bisa berdampak pada hubungan rumah tangga antara suami istri. Mereka yang masih memiliki trauma masa lalu, belum memaafkan masa lalu ataupun mengontrol lukanya akan membawa energi negatif di kehidupan rumah tangga.
Bunda Ningrum Maurice dalam Dauro Ilmu Nikah 3 (DIN 3) yang diadakan oleh Komunitas Dukung Sahabat Menikah (KDSM) memberikan 8 tips mengatasi trauma masa lalu:
Yang pertama, kenali trauma yang terjadi dengan mengingat kembali mengapa kenangan tersebut bisa menyebabkan luka yang begitu membekas bagi kehidupan.
Yang kedua, akui dan bersikap terbuka. Semakin kita menghindari dan menyimpannya rapat-rapat, semakin parah dampak trauma yang dihasilkan.
Mencoba untuk mengakui kesalahan, memaafkan diri sendiri, menumbuhkan rasa percara diri dan bercerita kepada orang lain yang mengalami kejadian serupa akan dapat lebih menguatkan diri karena menjadi merasa tidak sendiri.
Yang ketiga, berkumpul dengan orang-orang yang membuat kita tenang. Merasa cemas memang wajar, tetapi kalau terlalu sering, itu bisa berdampak buruk pada kondisi psikis penderita trauma. Maka berkumpul dengan orang-orang yang dapat membuat kita tenang bisa menjadi solusi.
Yang keempat, memaafkan apa yang sudah terjadi adalah bagian yang cukup vital dalam mengatasi trauma. Memaafkan bukan berarti melupakan.
Bersambung… [Ln]
Baca Juga: Mengatasi Trauma Masa Lalu dalam Pernikahan (Bag.2)