Chanelmuslim.com – “Cantik banget temanmu, suami Lia berkata polos pada istrinya. Yang kemudian dibenarkan istrinya. Bahkan kemudian menelpon temannnya Rizka yang dipuji itu, “Jeng, kata suamiku kamu cantik banget.”
Lain waktu ketika ada arisan, sang istri menyampaikan lagi pesan “kata suamiku kalau dia mau menikah lagi maka dia mau nikah dengan wanita yang seperti kamu Riz…”
Dan kemudian pada pertemuan selanjutnya sang istri berkata lagi, “Riz, salam dari suamiku.”
Lah Rizka yang sudah bersuami dan punya anak tiga jadi bingung.
Dari Al-Mughirah, ia berkata, berkata Sa’ad bin Ubadah; kalau aku melihat istriku bersama laki-laki lain, niscaya laki-laki itu aku pukul dengan pedang tanpa ampun! Perkataan Sa’ad itu sampai kepada Rasulullah saw. Beliau kemudian bersabda; apakah kamu sekalian kagum terhadap rasa cemburu Sa’ad? Sungguh, aku lebih pencemburu dibanding Sa’ad dan Allah swt lebih pencemburu dibanding aku. (HR Bukhori dan Muslim)
Kalau saja Rizka kurang beriman atau lagi ada masalah dengan suaminya bisa saja dia menyambut hal itu dengan senang hati.
Perempuan mana sih yang tidak suka di puji. Namun, Rizka yang sekarang ini ada adalah Rizka yang taat beragama, juga rizka istri yang mampu menjaga diri. Ungkapan-ungkapan dari temannya berbau ajakan tuk berselingkuh dengan sang suami. Suatu hal yang patut dipertanyakan.
“Ri, suamiku mau ketemu kamu.”
Rizka menjawab tenang, “baiklah, kurasa suamimu bisa ikut halaqah dengan suamiku dan kamu memang siap di poligami? Kalau begitu biar suamiku yang carikan yaa..? Jangan kamu repot-repot cari sana sini, baiknya kamu ibadah saja agar lebih tenang hatimu dalam melayani dan berbakti pada suami.”
Dari ‘Aisyah ra, sesunguhnya telah bersabda Rasulullah saw : Jika saja aku (boleh) memerintah seseorang untuk sujud kepada seseorang, niscaya aku memerintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya. Jika seorang suami memerintahkan istrinya untuk pindah dari gunung merah ke gunung hitam dan dari gunung hitam ke gunung merah niscaya bagaimana caranya pun istri harus melakukannya.” (HR Ahmad dan Ibn Majah)
Bakti pada suami itu bukanlah menyampaikan pesan dan rayuan gombal sang suami pada wanita lain apalagi itu sahabat dekat dan sudah berumah tangga pula.
Taat pada suami pada hal yang mendekatkan diri pada Allah.
Fifi P. Jubilea