Chanelmuslim.com-Ribuan warga berdesakan di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Rabu(23/12/2015) untuk bisa mendapatkan uang recehan Rp500-Rp1.000. Saat Sultan menyebarkan uang, banyak warga yang menangkap uang dengan menggunakan baju yang dikenakan. Warga meyakini, uang logam yang disebar Raja Keraton Yogyakarta ini membawa berkah.
Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Bawono X menyebar uang logam dalam tradisi udik-udik. Dalam tradisi ini, dengan mengenakan pakaian adat kerajaan Sultan menyebar uang receh di halaman Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Rabu(23/12/2015).
Raja Keraton Yogyakarta tiba di Masjid Besar Kauman dengan dikawal ratusan prajurit Keraton. Sultan langsung menuju ke Pagongan Kidul untuk menyebar uang logam setelah itu pindah ke Pagongan Lor di Masjid Besar.
Salah seorang warga, Ngatiyem (55), mengaku susah payah untuk mendapatkan uang logam Rp1.000 yang disebar Sultan tersebut. Ia tak peduli meski berdesakan, terinjak dan hampir jatuh. Ia sangat bersyukur bisa memperoleh satu keping uang logam Rp1.000 karena banyak warga lain yang tidak bisa mendapatkan.
“Kajenge paringi sehat, ayem, rejeki lancar. Niki arto kulo simpen, mboten nggo tumbas (agar mendapatkan kesehatan, rasa tentram, dan lancar rezeki. Uang ini disimpan tidak untuk digunakan),” kata Ngatiyem di halaman Masjid Besar Kauman Yogyakarta.
Setelah selesai menyebar Udik-udik, Sri Sultan HB X kemudian masuk ke Masjid Besar untuk mengikuti pengajian Maulid Nabi. Penyebaran Udik-udik ini dilakukan di Pagongan Lor dan Pagongan Kidul Masjid Besar Kauman tempat 2 gamelan pusaka Keraton Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Naga Wilaga dibunyikan selama 7 hari terakhir ini.
Setelah tradisi Udik-udik dan pengajian Maulid Nabi saw, kemudian dilaksanakan ritual Kundur Gongso. Kundur Gongso yakni dikembalikannya gamelan pusaka Keraton Kanjeng Kyai Guntur Madu dan Kanjeng Kyai Naga Wilaga ke Keraton Yogyakarta. Dua gamelan pusaka tersebut selama 7 hari dibunyikan di masjid Besar sebagai peringatan Maulid Nabi Muhammad. (ind/detik)