UNTUK pertama kalinya, JISc mendapatkan kesempatan untuk menampilkan Tari Saman di acara bergengsi, Muslim Fashion Festival (Muffest+) 2024.
Penampilan yang dipenuhi energi, keindahan, dan kekompakan ini menjadi sorotan di tengah rangkaian acara yang merayakan keragaman budaya dan tren busana Muslim di Indonesia.
Tari Saman yang berasal dari Aceh, dikenal sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui dunia. Keunikan tarian ini terletak pada gerakan tangan yang cepat, ritme yang dinamis, dan kekompakan para penari.
Untuk bisa membawakan Tari Saman dengan sempurna, dibutuhkan kerja sama tim yang kuat, latihan intensif, dan fokus tinggi.
Baca juga: Aksi Bergizi SMA JISc Bersama Puskesmas
Pertama Kalinya Tari Saman JISc Tampil di Acara Muffest+ 2024
SMA JISc dengan bangga mempersembahkan tarian ini sebagai simbol pelestarian budaya sekaligus menunjukkan betapa pentingnya memperkenalkan seni tradisional di ajang-ajang internasional seperti Muffest+.
Tim Tari Saman JISc yang terdiri dari siswi-siswi pilihan telah mempersiapkan penampilan ini hanya dalam kurun waktu tujuh hari.
“Perasaannya senang, degdegan, takut dengan latihan persiapan selama 7 hari,” ujar ketua tim tari saman JISc dalam wawancara pada acara Muffest+ 2024, Kamis (8/8/2024), di Jakarta.
Tampil di panggung Muffest+ 2024 menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Sebagai acara yang dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk desainer ternama, influencer, dan tokoh-tokoh dunia mode, JISc ingin memberikan yang terbaik.
“Alhamdulillah kita jadi dapat pengalaman baru lagi, karena kan setiap tampil di acara yang berbeda dan tempat yang berbeda punya cerita dan pengalamannya masing-masing,” ucapnya.
Penampilan Tari Saman JISc di Muffest+ 2024 bukan hanya soal menunjukkan kebolehan dalam menari, tetapi juga membawa pesan penting tentang semangat Islami dan nasionalisme.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dengan mengusung nilai-nilai Islam dalam setiap gerakan dan pakaian yang dikenakan, siswa-siswi JISc ingin menunjukkan bahwa budaya dan agama dapat berjalan beriringan dengan keindahan.
“Semoga dengan tampil saman ini semua orang jadi tau apa itu tari tradisional, apalagi ini dari Aceh, Saman, dan semoga tari saman ini bisa go internasional,” ujarnya.
Sebagai ketua tim, dirinya juga memberikan saran dan semangat kepada anggota tim yang lain untuk selalu menjaga kesehatan dalam kondisi cuaca yang sedang kurang baik.
“Yang penting istirahat yang cukup, minum air yang banyak sama jangan makan-makanan yang bermicin,” ucapnya sebagai penutup. [Din]