SEJENAK parent. Begini rasanya jadi parent lagi. Nyekolahkan anak keluar sekolah walau punya sekolah.
Yaa agar anak enggak manja sebab di JISc semua guru dah kayak om dan tante sendiri, jadi bisa bermanja-manja dan minta excuse ini itu, juga bisa nggelendot nggelendot dan kadang kelihatan kurang sopan. Jadi biar ditaruh di luar agar lebih discipline. Juga kalau ada yang baik dari sekolah di luar maka bisa aku adopt untuk sekolahanku sendiri.
Awalnya nervous.
Tapi .. dipaksa saja deh
Nanti akan enjoy sendiri dia dengan dunianya, kakak-kakaknya dulu juga SMP dan SMU-nya di sini. Malah lebih parah, ke sekolah naik bus dan terutama si kakak aku enggak nemanin. Dia tinggal sendiri di rumah.
Aku seringan di Indo, lebih enaklah banyak tukang pijit. Dulu si kakak malah sering curhat dan nangis sebab bikin essay 12 halaman, pertanyaannya cuma 2 baris tapi jawabannya harus 12 halaman. Aku dulu diam saja, khan belum jadi Doctor jadi enggak ngerti. Belum pengalaman nulis yang berlembar-lembar ..
Baca juga: Presentasi Kurikulum Merdeka SMA JISc Bertema Creative Plastic Recycling
Sejenak Parent
Also, di sini bagusnya kalau ada anak enggak masuk,
Sekolah akan langsung telpon memastikan anaknya baik-baik saja dan dengan siapa. Agak detail. Jadi mau bolos malas, haha. (istilahnya; semesta tidak mendukung).
Alhamdulillah dia enjoy cuma becandanya saja yang belum nyambung, maklum newbie. Also sekelas cuma 12 dan gurunya baik-baik tapi tegas.
Yang penting sekolah yang ibunya tidak bisa intervensi. Jadi bisa lebih discipline. Ehm.
# Pinginnya di JISc Jakarta. Awalnya cemberut cemberut ~ Tapi lama-lama enggak mau dijemput.