INGAT, malaikat mencatat semuanya baik kita lagi sakit atau lagi sehat atau lagi strees ataupun ketika kita sudah tua. Dan Allah Maha Adil. Berpikir keras.
Pertama. “Saya biasa bicara blak-blakan. Apa adanya. Jadi harus maklum dong.” Dan yang lain mengangguk-angguk dan berusaha memakluminya.
Kemudian dia bebas bicara apa saja dengan alasan ‘Saya biasa blak-blakan’. Sehingga bebas pula menyakiti dan bicara apa adanya. Sekali lagi, minta pemakluman walau ujungnya menyakitkan.
Termasuk, “Wah, gemuk banget pakai baju kuning gitu!” Atau, “Wah, saya enggak doyan nih. Maaf ya saya enggak makan.”
Tidak bisakah dimakan sedikit untuk menghormati orang yang memberi. Dan semua orang dipaksa untuk menerima sikapnya yang blak-blakan.
Menelan bulat-bulat semua yang dikatakan dan memberi banyak maaf untuknya. Memahami semua celotehnya yang menyakitkan dan kalimat ampuh, “Jangan baperan dong ah.”
Kedua.”Sabar ya, Bu. Maklum dia lagi stress. Tadinya sehat dan kuat. Eh, tiba-tiba sakit ke mana-mana pakai kursi roda.” Ada tambahan pesan, “Yang sehat mengalah.”
Dan ibu yang sakit ini kemudian bebas membentak dan bebas mengungkapkan perasaan dan meluapkan stressnya pada orang di sekitarnya dan semua harus bersabar dengan alasan:
‘Maklum dia lagi sakit, yang sehat mengalah’.
Baca Juga: Mam Fifi Marah
Malaikat Mencatat Semuanya
Ketiga. Maklum ibu X sudah tua. Ya maklumi sajalah. Dia mau bilang apa iyakan saja. Beliau mau menuduh apa ya sok dengerkan saja. Maklumlah orang sudah tua.
Hmm, saya menilai ini tidak adil. Apakah mentang-mentang kita sakit. Kita lagi ada masalah. Kita lagi stress. Kita sudah mulai tua. Kita punya sifat blak-blakan.
Lalu, kita bebas bersikap sewenang-wenang dan memaksa orang untuk memaklumi, memahami dan membiarkannya.
“Kok yang different malah diberi excuse untuk do everything?”
Enaknya jadi orang sakit. Enaknya jadi orang blak-blakan. Enaknya jadi orang tua. Enaknya jadi orang stress. Jadi bebas melakukan apapun saja.
Banyak dimaklumi. Bahkan kita semua dipaksa maklum.
Tapi ingat, malaikat mencatat semuanya baik kita lagi sakit atau lagi sehat atau lagi strees ataupun ketika kita sudah tua. Dan Allah Maha Adil. Berpikir keras.
Di kitab Az Zuhd, Imam Ahmad telah meriwayatkan dari Abud Darda’ radhiyallahu ‘anhu beliau berkata,
“Seseorang tidaklah dikatakan benar-benar faqih, ketika ia jijik akan kekurangan manusia di sisi Allah, sampai ia balik kembali melihat dirinya sendiri, kemudian sadar, bahwa ternyata pada dirinya sendiri lebih pantas ia merasa jijik.”
(Catatan Mam Fifi, Maret 2019)
By: Fifi P. Jubilea, S.E., S.Pd., M.Sc., Ph.D. (Oklahoma, USA)
Founder and Owner of Jakarta Islamic School, Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS), Jakarta Islamic Girls Boarding School (JIGSc)
Visit: //www.facebook.com/fifi.jubilea
Jakarta Islamic School (JISc/JIBBS/JIGSc): Sekolah sirah, sekolah sunnah, sekolah thinking skills (tafakur), sekolah dzikir dan sekolah Al-Qur’an, School for leaders
For online registration, visit our website:
𝗵𝘁𝘁𝗽𝘀://𝘄𝘄𝘄.𝗷𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮𝗶𝘀𝗹𝗮𝗺𝗶𝗰𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹.𝗰𝗼𝗺/
Further Information:
0811-1277-155 (Ms. Indah; Fullday)
0899-9911-723 (Mr. Mubarok; Boarding)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter:
https://twitter.com/JIScnJIBBs
Tiktok: