KOWANI (Kongres Wanita Indonesia) mendukung PP Salimah dalam Gerakan Perempuan Pelopor Wakaf untuk Keluarga Indonesia, bertepatan dengan peringatan Hari Ibu ke-94 tahun pada 2022 ini.
Hal itu disampaikan oleh perwakilan KOWANI Prof. Masyitoh Chusnan, M.Ag. saat memberi sambutan dalam kegiatan yang diadakan di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (20/12/2022) lalu.
Sebagai perwakilan dari KOWANI, Masyitoh mengapresiasi ormas Salimah yang meluncurkan Gerakan Perempuan Pelopor Wakaf untuk Keluarga Indonesia.
“Setiap organisasi ada spesifikasi masing-masing, best practice Salimah adalah gerakan wakaf,” jelasnya.
Salimah merupakan anggota ke-77 KOWANI yang bergabung pada tahun 2007.
Dibandingkan ormas lain, Masyitoh menganggap Salimah memiliki komitmen dan berperan konkret untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan.
“KOWANI sebagai ibu bangsa sejak 1935 bertanggung jawab mulia untuk mendidik generasi penerus. Salimah telah berbuat untuk mewujudkan kemandirian finansial bagi perempuan,” tambahnya.
Ia berharap, peringatan hari ibu tahun ini menjadi penyemangat para perempuan untuk berdaya demi Indonesia yang maju dan sejahtera.
Baca Juga: Luncurkan Gerakan Perempuan Pelopor Wakaf, Ormas Salimah Kumpulkan Aset Wakaf Rp8 Milyar
KOWANI Dukung Salimah dalam Gerakan Perempuan Pelopor Wakaf untuk Keluarga Indonesia
Senada dengan Masyitoh, Presidium BMIWI (Badan Musyawarah Islam Wanita Indonesia) Hartini Salama, M.M. juga mendukung gerakan wakaf yang digulirkan Salimah.
“BMIWI sebagai wadah organisasi muslimah Indonesia yang lahir pada 1967 mendukung Salimah sebagai bagian dari keluarga BMIWI dan berharap 38 ormas muslimah lain dapat terpacu untuk berlomba dalam kebaikan,” kata Hartini.
Ia juga mendorong ormas muslimah untuk beradaptasi dengan teknologi pada era 4.0 saat ini.
“Kami berharap dapat bersinergi dengan Bank Indonesia dalam usaha digitalisasi ormas muslimah agar lebih baik dalam meningkatkan kualitas perempuan Indonesia,” tambahnya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia Yuli Yasin mendorong para nazhir atau pengelola wakaf agar lebih berkompeten.
“Kenapa wakaf tidak berkembang? Karena nazhirnya tidak kompeten. Oleh karena itu, kami sudah menyusun SKKNI untuk memastikan nazhir kita berkompetensi,” kata Yuli.
Untuk diketahui, SKKNI adalah singkatan dari Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang merupakan rumusan kemampuan kerja mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan.
PP Salimah memperkenalkan Gerakan Wakaf Dua Ribu (Gardu) yang dilaksanakan setiap hari Jumat, pada 2020 lalu, bertepatan dengan pandemi.
Hingga November 2020, Gardu berhasil mengumpulkan wakaf lebih dari Rp1 milyar. Pada 10 November 2022, PP Salimah meluncurkan Gerakan Satu Juta Wakif dan selama sebulan telah terkumpul Rp312.592.300,- dari 26.631 wakif.
“Doakan semoga mencapai satu juta wakif hingga bulan Ramadan. Gerakan Satu Juta Wakif, lebih kuat, lebih berkah,” tutup Etty.
Ormas Salimah tergabung dalam KOWANI pada tahun 2007. Ormas yang berdiri pada tahun 2000 ini tersebar di 34 provinsi, 1895 kecamatan, dan 795 kelurahan, serta 1 mitra Salimah Luar Negeri, yaitu di Taiwan.
Bertepatan dengan Peringatan Hari Ibu tahun 2022, PP Salimah menggelar talk show dengan mengangkat tema “Gerakan Perempuan Pelopor Wakaf untuk Keluarga Indonesia”.
Kegiatan ini dilaksanakan di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2022).
Selain Ketum PP Salimah, kegiatan ini dihadiri oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang diwakili oleh Stafsus Ulfa Mawardi, M.Pd., KOWANI Prof. Masyitoh Chusnan, M.Ag., Presidium BMIWI Hartini Salamah, M.M., Kadept Ekonomi Syariah Bank Indonesia Arif Hartawan, Baznas, Pegadaian Syariah, serta Yakesma.
Hadir juga sebagai moderator, Annisa Teresia, artis hijrah yang aktif dalam kegiatan keislaman. Selain talk show, acara diramaikan dengan aksi teater musikal oleh pengurus PP Salimah. [ind]