ChanelMuslim.com – Therm emak-emak itu bahasa gaul. Gak enak kalau diganti dengan kata-kata lain karena bahasa gaul itu harus cair.
Tidak bisa formal apalagi di zaman milenial gini. Panggilan ibu bangsa mengingatkan aku pada Ibu Kita Kartini yang pakai sanggul, yang dihormati.
Dan emak-emak milenial yang trendi dan kritis itu kayaknya belum pantes disandingkan dengan beliau. Biarlah istilah ibu bangsa hanya untuk istri para pejabat yang dihormati, yang akan menjaga suaminya agar amanah, mencintai rakyat dan tidak korupsi.
Sedikit pemikiran bila aku harus dipanggil ibu bangsa. Di sudut kota lain. Rasanya aku tidak sanggup karena aku belum seterhormat itu. Terima kasih Bapak yang telah mengusulkan nama yang baik untuk gantinya istilah emak-emak.
Salam hormat dari Maknya Ben. Ben pun akan tersenyum canggung bila Uminya dipanggil Ibu Bangsa Ben.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Jubairah bin adh Dhahak berkata, “Firman Allah: “Dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk,” turun untuk kami Bani Salamah.” Abu Jubairah melanjutkan, “Ketika Rasululloh SAW tiba di Madinah, kala itu setiap orang memiliki dua atau tiga nama. Siapa yang memanggil, nama-nama itulah yang dipakai. Mereka berkata, “Wahai Rasululloh SAW, sesungguhnya dia akan marah dengan nama itu. Kemudian turunlah ayat, “Dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.” (HR Ahmad). Hadits yang sama juga diriwayatkan oleh Abu Dawud. (Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Al Qurthubi)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: