Oleh: Fifi P. Jubilea
chanelmuslim.com – “Fii, Aa Gym mau datang ke Perth, nginap rumah kamu ya?”
“Hah?! Aa Gym beneran?”
“Iya, masak boongan.”
Langsung deh kepikiran bebenah rumah. Gak mudah menerima orang penting di rumah yang sangat sederhana, yang sehari-hari ditinggali oleh anak-anak.
Berantakan rumah tuaku, dan kadang suka ada suara-suara gitu deh (horor). Sekilas kayak rumah Aborigin, rumput tinggi tidak beraturan, vas bunga pecah ketiup angin. Toilet kadang mampet tunggu plumber datang bisa 3 harian. Kunci kamar juga lagi hilang. Banyak bunga kecil-kecil di teras rumah tapi itu bunga palsu, harus disiram juga karena udah debuan (bunga kok debuan).
Hebatnya orang baik sekelas Aa Gym yang ngetop banget dan mampu banget, lebih nyaman tinggal di rumah. Tapi beliau tahu gak yaa kalau rumahku tuh gak mewah sama sekali. Aku mengira berarti beliau orangnya sangat sederhana, easy going dan yaa merakyat gitu, tanpa pencitraan.
Dengan keterkenalannya beliau bisa aja nginap di Crown hotel atau Hotel bintang Lima lainnya atau rumah orang kaya yang nikah sama bule yang bertingkat dan mewah. Tapi Allah berikan peluang untuk rumah tuaku di singgahi oleh beliau, dan beliau dengan assistentnya dengan santai nya menerima saja untuk tinggal di rumahku. Rumah tua ku yang sederhana.
Aku ingin meng-entertain lebih, tapi aku bingung, datangnya kurang dari 3 hari lagi. Memuliakam tamu sebagaimana Rasulullah perintahkan.
“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari)
Gak mudah mau buat apa-apa dan beli apa-apa di negeri orang. Apalagi gak ada supir, gak ada pembantu. Aku ingat waktu mau ganti gorden aja musti book 3 bulan in advance. Kalau ada kerusakan, baru bulan depan bisa diperbaiki, itupun musti appoinment dulu.
Wallpaper kamar aja yang masang anak-anakku, pakai tangga pinjam tetangga depan rumah. Di ukur-ukur pakai meteran baju. Disini wallpaper belinya udah ada lemnya jadi kayak stiker, tinggal tempel. Tapi tetep aja repot, secara semua mesti ngerjain sendiri.
Temanku tanya, “bu Fifi mau dibantuin apa?”
Aku bingung jawabnya, apa ya? secara di rumah juga gak ada apa-apa.
“Bantu pijitin aku aja deh, sama beliin bakso kalau ada yang lewat…hehehe”
“Aa, maaf yaa, hanya ini yang kami bisa, menerima tamu apa adanya.”
Ala kulli hal, ini adalah taqdirullah, taqdir yang baik kedatangan orang orang soleh.
Satu yang aku lupa, bawa bed cover bersih dari Indonesia.
Nyuci deh pagi ini, nyuci bed cover yang paling layak di bath tub gotong royong sama anak-anak. Biar agak wangim pakai sabun cuci, pelembut lalu ada sedikit campuran sabun nya si Ben. Mau ke laundry gak sempat. Kalau kering 3 hari lagi, kalau tidak? Masak kemulan pakai sarung?!
Semoga layak yaa Allah untuk ustad yang berjuang membela Islam. Tokoh 212.
(w)