MUI memberikan apresiasi pada peran Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP) dalam menghadirkan imam Palestina ke Indonesia.
Dr. Sudarnoto Abdul Hakim selaku Ketua Bidang Hubungan dan Kerja sama Internasional Majelis Ulama Indonesia mengapresiasi dalam program Safari Ramadan dengan tema “Membasuh Luka Palestia” yang diinisiasi oleh MUI dan BAZNAS.
Program ini menjadi sejarah penting karena merepresentasikan kekuatan sosial society, MUI dan YPSp sebagai lembaga sosial kemasyarakat yang memiliki perhatian terhadap permasalahan di Palestina.
Hal ini menjadi salah satu kontribusi nyata yang diberikan YPSP kepada masyarakat di Indonesia dan Palestina.
Sudarnoto juga menambahkan bahwa Program Membasuh Luka Palestina ini adalah melanjutkan program yang telah terjalin rutin dengan BAZNAS setiap tahunnya.
Ramadan tahun ini kembali menyelenggarakan dengan menggandeng beberapa lembaga sosial kemasyarakatan di antaranya YPSP dan AWG yang memiliki akses dan hubungan dengan Syekh Palestina.
Baca juga: MUI Rilis Irsyadat Bertajuk: Bersama Palestina, Ramadhan Membasuh Luka Palestina
MUI Memberikan Apresiasi pada Peran YPSP dengan Menghadirkan Imam Palestina
Dr. Ahed Abo Al-Atta selaku Ketua YPSP yang memberikan apresiasinya juga kepada Majelis Ulama Indonesia dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang menyelenggarakan program “Membasuh Luka Palestina” melalui program Safari Ramadan Imam Palestina di 660 titik yang tersebar di 9 Provinsi Indonesia.
MUI dan BAZNAS juga dipercayai untuk mengusulkan dan menghadirkan para imam Palestina untuk berdakwah serta menjelaskan kondisi Palestina kepada masyarakat Indonesia.
Dr. Ahed juga menambahkan bahwa imam-imam yang berpartisipasi dalam program ini adalah keturunan Palestina dari berbagai negara, seperti Arab Saudi, Yordania, Libanon, Istanbul Turki dan sebagainya.
Para imam ini telah melalui seleksi dengan standar minimal hafidz Al-Qur’an dan berpengalaman dalam berdakwah.
Program ini menjadi penting karena imam-imam Palestina berdakwah dan tersebar ke berbagai provinsi di Indonesia untuk menjelaskan kondisi Palestina serta penderitaan yang sedang dihadapi saat ini.
11 Syekh dari Palestina ini telah tersebar di 9 provinsi di Indonesia, yaitu DKI Jakarta, Riau, Sulawesi Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau dan Kalimantan Barat. [Din]