DALAM rangka memperkuat posisi Tanah Air sebagai pusat busana muslim global, Jakarta Muslim Fashion Week 2026 (JMFW 2026) mengusung tema “Essential Lab”, sebuah konsep yang menegaskan bahwa pergelaran ini bukan sekadar show mode, melainkan sebuah laboratorium tren dan kolaborasi kreatif.
Tema “Essential Lab” menggambarkan bahwa JMFW 2026 akan menjadi ruang eksperimen: di mana desainer, pelaku UMKM, industri tekstil, dan komunitas modest fashion bekerja bersama untuk merumuskan arah gaya dan ekosistem busana muslim ke depan.
Baca juga: Pembukaan JMFW 2026, Menteri Perdagangan Perkuat Modest Fashion Indonesia
Kolaborasi Tingkatkan Modest Fashion Indonesia, Essential Lab jadi Tema JMFW Tahun 2026

Essential Lab juga ditujukan bahwa JMFW ini menjadi semacam laboratorium untuk meracik berbagai komponen yang akan menunjang tujuan akhirnya, tentu ikatan ekspor khususnya, lebih fokus lagi di modest fashion.
“Sebagaimana kita ketahui tahun ini Indonesia memang masih peringkat ke-3 untuk sektor top global Islamic Economic 2024, tetapi untuk fashionnya menjadi nomor 1,” ujar Menteri Perdagangan, Budi Santoso dalam Wawancaranya pada pembukaan JMFW 2026, di Balai Kartini, Kamis (6/11/2025).
“Kita berada di peringkat 1, di atas Malaysia, Turki, Arab Saudi, dengan adanya JMFW ini menjadi satu media dimana seluruh komponen yang terkait dengan semua stakeholder dalam pengembangan ekspor khususnya untuk fashion dapat bersatu disini, diracik bersama, formulanya seperti apa,” lanjutnya.
Dengan tema “Essential Lab”, JMFW 2026 menandai fase baru bagi industri modest fashion Indonesia: dari hanya peragaan mode menjadi laboratorium kreatif dan kolaboratif yang menghubungkan berbagai elemen industri untuk mencapai skala global.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Industri, desainer, UMKM dan pemerintah diundang untuk bergerak bersama menuju posisi Indonesia sebagai kiblat modest fashion dunia.
“Jadi disini kita bisa melihat semua unsur hadir dari hulu sampai dengan hilir, desainer, dari sektor luar ada APR, para UMKM juga hadir, jadi semua berkolaborasi untuk meningkatkan khususnya modest fashion yang dirancang Indonesia,” ucapnya sebagai penutup. [Din]





