KETUA Program Studi Ekonomi Islam Universitas Padjadjaran, Cupian, S.E., M.T., Ph.D. mengatakan, zakat memberikan sumbangsih nyata untuk mencapai tujuan-tujuan SDGs.
Hal tersebut disampaikan Cupian dalam rangkaian acara talk show Zakat Goes to Campus ke-7 dengan tema “Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Zakat” yang diselenggarakan oleh Forum Zakat (FOZ) dan Unpad di Bale Rucita, Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Kamis (26/10/2023).
“UNDP juga mengakui bahwa zakat merupakan salah satu jalan untuk mencapai tujuan-tujuan SDGs. Di antaranya adalah pengentasan kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk bisa mendapatkan akses terhadap sumber daya,” ujar Cupian.
Lebih lanjut, Cupian menambahkan, literasi akan pentingnya membayar zakat sangat penting, terutama bagi golongan muzakki (orang yang wajib membayar zakat). Salah satu caranya adalah dengan memberikan edukasi kepada sivitas akademika yang ada di kampus, termasuk mahasiswa.
Sementara, Sekretaris Direktorat Tata Kelola Legal Komunikasi Unpad, Ahmad Baehaqi S.Si., MT., menyampaikan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya kegiatan zakat goes to campus dan berkolaborasi dengan Unpad.
“Umat Islam Indonesia terbesar di dunia, sehingga potensi zakatnya pun tinggi, dan pembangunan berkelanjutan bisa terkorelasi dengan baik dengan program yang dilakukan pengelola zakat,” katanya
“Alhamdulillah kehadiran forum zakat bisa membersamai pemerintah dalam memberikan sumbangsih luar biasa. Unpad sudah miliki UPZ yang harapannya bisa bergelora kembali berkaitan zakat,” lanjutnya.
Akademisi UNPAD: Zakat Dorong Capai Tujuan SDGs
Baca juga: Hari Zakat Nasional 2023, Forum Zakat Tampilkan Sosok Perempuan Pahlawan Zakat
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat, Dr. Ohan Burhan M.Pd.I. mengatakan, mahasiswa bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar zakat.
“Dengan adanya gerakan bersama kaum milenial yang ada di kampus-kampus ini, bersama Kementerian Agama, dengan lembaga-lembaga LAZ, dan dengan Baznas, itu (bisa) menyejahterakan melalui gerakan bersama membangun masyarakat dengan program-program zakat,” ujar Ohan.
Ketua Bidang Advokasi Forum Zakat Nasional, Arif Rahmadi Haryono, mendorong anak-anak muda untuk terlibat dalam capaian SDGs.
“Dua dari tiga parameter tingginya tingkat kedermawanan Indonesia terkait kemauan masyarakat Indonesia untuk turun tangan membantu orang lain serta kemauan untuk menyisihkan waktunya untuk melakukan aktivitas kerelawanan,” pungkasnya.
Ketua Forum Zakat wilayah Jabar, Jajang Nurjaman menyebut Forum Zakat Jabar memiliki 56 anggota.
“Kami total miliki 215 program yang sudah dijalankan dan penerima manfaatnya sekitar 929 ribuan. Itulah salahsatu kontribusi peran gerakan zakat terhadap SDGs. Tapi, ada tiga yang belum ada programnya dan bisa dikolaborasikan bersama mahasiswa, semisal mengenai kesetaraan gender, penanganan perubahan iklim, dan ekosistem kelautan. Itu bisa menjadi peluang untuk dikolaborasikan,” katanya.
Terkait hal tersebut, Pemimpin Redaksi Pikiran Rakyat Network Media, Satrya Graha Laksana mengatakan pihaknya siap untuk bekerjasama dan terlibat aktif agar menjadi sumber infomasi yang akurat mengenai zakat.
“Selain itu, mahasiswa punya kapabilitas di bidang teknologi, maka ayo gunakan media sosial untuk hal positif dan menarik tentang literasi zakat,” ungkapnya.
Agenda ini berlangsung selama dua hari diawali dengan Zakat Expo, dan turut dihadiri oleh Wakil Sekretaris Umum Forum Zakat, Angga Nugraha, Wakil Ketua BEM KEMA Unpad, Fuji F. Anjani, AnalisKebijakan Birokesra Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Barat, M. Rahmat M. Ag, dan Wakil Ketua I Bidang Penghimpunan Baznas Daerah Jawa Barat, Ir. Rachmat Ari Kusumanto. [Iqh]