WABAH Human Metapneumovirus (HMPV) di Tiongkok menyoroti perlunya peningkatan pengawasan dan mekanisme deteksi dini untuk mengekang penyebarannya.
Kebangkitan kembali Human Metapneumovirus (HMPV) menggarisbawahi tantangan yang terus berkembang yang ditimbulkan oleh virus pernapasan, khususnya pada populasi dengan kepadatan tinggi.
HMPV, patogen yang relatif kurang dikenal, telah menjadi kontributor diam-diam terhadap penyakit pernapasan musiman secara global.
Baca juga: Antibiotik Tidak Dapat Menangkal Virus HMPV
Wabah HMPV Menyoroti Peningkatan Pengawasan dan Mekanisme Deteksi Dini
Kasus HMPV selama musim flu, khususnya pada populasi yang rentan seperti anak kecil, orang dewasa yang lebih tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu.
Wabah di Tiongkok ini menyoroti perlunya peningkatan pengawasan dan mekanisme deteksi dini untuk mengekang penyebarannya.
HMPV biasanya menunjukkan gejala yang mirip dengan virus pernapasan lainnya dan jika wabah ini tidak segera dikendalikan, hal itu dapat menimbulkan banyak tekanan pada sistem perawatan kesehatan.
HMPV umumnya menunjukkan gejala yang mirip dengan virus pernapasan lainnya, termasuk demam, batuk, hidung tersumbat dan sesak napas.
Kasus yang parah dapat menyebabkan bronkiolitis atau pneumonia, terutama pada kelompok berisiko tinggi. Beban pada sistem perawatan kesehatan dapat menjadi signifikan jika wabah ini tidak segera diatasi.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tidak ada pengobatan antivirus khusus untuk HMPV, jadi pencegahan adalah landasan utama untuk mengendalikan penyebarannya.
Tindakan sederhana seperti mencuci tangan secara teratur, menutup mulut saat batuk, dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit dapat membantu mengurangi penyebarannya.
Tidak ada pengobatan antivirus khusus untuk HMPV, dan penanganannya terutama bersifat suportif, dengan fokus pada hidrasi, pengendalian demam, dan terapi oksigen pada kasus yang parah. Oleh karena itu, pencegahan menjadi landasan utama pengendalian penyebarannya. [Din]