AGAR tetap produktif, tujuh kebiasaan ini bisa mencegah terjadinya brain rot. Istilah brain rot atau pembusukan otak dinobatkan sebagai Word of the Year 2024 versi Oxford.
Istilah brain rot belakangan ini sering digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana otak terasa malas, sulit fokus, dan kehilangan produktivitas akibat konsumsi konten yang berlebihan, terutama dari media sosial. Jika dibiarkan, hal ini dapat mengganggu daya ingat, kreativitas, dan kemampuan berpikir kritis.
Baca juga: Beberapa Fakta Penting Tentang Brain Rot Saat ini
Tujuh Kebiasaan yang Dapat Mencegah Brain Rot
Berikut beberapa kebiasaan yang bisa mencegah terjadinya brain rot:
Berlatih konsentrasi
Konsentrasi berarti menyadari sepenuhnya pikiran dan perasaan saat ini. Latihan konsentrasi secara teratur dapat membantu melatih kembali otak untuk fokus, menghentikan kebiasaan scroll media sosial atau konten receh lainnya.
Membaca buku
Membaca buku memerlukan perhatian penuh dan melibatkan otak dalam aktivitas kognitif. Kegiatan ini merupakan salah satu cara paling efektif untuk mendukung kesehatan otak.
Penelitian menunjukkan, orang yang membaca selama 30 menit sehari lebih kecil kemungkinannya mengalami penurunan kognitif.
Lakukan detoks digital
Detoks digital dapat dilakukan dengan melepas dari ketergantungan perangkat elektronik dalam waktu yang cukup lama.
Cara ini dapat menyegarkan dan mengisi ulang tenaga. Penelitian menunjukkan, detoks digital meningkatkan fokus, suasana hati, dan kualitas tidur.
Habiskan waktu di alam
Menghabiskan waktu di luar ruangan adalah salah satu cara paling sederhana untuk mengurangi efek stimulasi digital yang berlebihan, mencegah kerusakan otak, dan meningkatkan kinerja kognitif.
Penelitian menemukan, paparan alam menurunkan tingkat stres, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan fokus, serta me-refresh otak.
Tidur yang cukup
Tidur sangat penting untuk kesehatan otak. Saat kondisi tidur, tubuh memperbaiki dirinya sendiri, memperkuat ingatan, dan membersihkan racun dari otak.
Banyak orang mengorbankan waktu tidur untuk berselancar di media sosial atau menonton drama favorit secara maraton.
Seiring waktu, hal ini memengaruhi fungsi kognitif, yang menyebabkan masalah dengan fokus dan ingatan, serta meningkatkan risiko kondisi neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer (AD).
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Makan Makanan Seimbang
Mengonsumsi makanan bergizi dan seimbang dapat menyehatkan tubuh dan otak. Sebaliknya, makan makanan olahan atau berkadar gula tinggi yang rendah nutrisi dapat menurunkan kinerja kognitif.
Konsumsilah makanan yang kaya antioksidan, zat besi, vitamin esensial, dan asam lemak omega-3, seperti ikan berlemak, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan buah beri, untuk melindungi dari penurunan kognitif.
Penelitian menemukan, orang yang rutin mengonsumsi makanan olahan atau tinggi gula memiliki risiko lebih tinggi mengalami penurunan kognitif seiring bertambahnya usia.
Terlibat dalam hobi kreatif
Hobi kreatif seperti membuat kerajinan tangan, menggambar, merajut, menulis, atau memainkan alat musik dapat membuat otak tetap aktif, serta menumbuhkan keterampilan memecahkan masalah.
Kegiatan langsung ini memberikan alternatif yang sehat daripada konsumsi konten digital. Penelitian menunjukkan, menekuni hobi kreatif meningkatkan pemikiran divergen (kemampuan menghasilkan ide) dan memori. [Din]