TEKNIK mengatasi marah, salah satunya adalah dengan memaafkan dan mengikhlaskan. Misalnya, saat kita sakit, lalu kita menjadi marah, kesal dan benci dengan sakit kita.
Sebenarnya, kita bisa menurunkan tensi pikiran dan emosi kita dengan mengikhlaskan dan ridho terhadap apapun yang terjadi pada diri kita.
Katakan dalam hati, misalnya: “Ya Allah meskipun saya masih sakit, saya ikhlas, saya ridho, semua atas kehendakMu, saya pasrahkan ketenangan diri saya, kedamaian hati saya kepada-Mu”.
Contoh lainnya, saat kita punya utang, katakan: “Ya Allah, meskipun utang saya banyak, saya ikhlas saya ridho, atas semua kehendak-Mu, saya pasrahkan solusinya pada-Mu”.
Ridhoi apapun yang terjadi pada dirimu. Ikhlaskan bahwa semua atas kehendak-Nya. Insya Allah saat kita sudah mampu ridho dan ikhlas akan takdir-Nya, kita akan lebih tenang.
Saat kita mengenang kembali ayah kita yang menyakiti diri, netralkan emosi dengan mengatakan, “Meskipun dulu ayah saya suka memarahi saya, saya ikhlas, saya maafkan Ayah saya”.
Saat kita marah karena dulu sewaktu kecil kita sering di-bully, katakan: “Meskipun dulu saya di-bully dan dikatain ‘cengeng’ saya ikhlas dan saya maafkan teman-teman saya itu”.
Teknik ini juga bisa kita lakukan untuk segera menetralkan emosi kita saat kita baru saja melihat, mendengar atau mengalami kejadian yang tidak kita sukai.
Caranya, berusaha tersenyum lalu katakan: “Ya Allah, saya ikhlas menerima ujian ini dan saya pasrahkan diri saya kepada-Mu”.
Baca Juga: Cara Mengatasi Anak yang Sering Merasa Sedih dan Murung
Teknik Mengatasi Marah yang Mudah Dilakukan
Apapun yang terjadi pada kita itu atas izin dan kehendak Allah, ikhlaskan, pasrahkan, syukuri dan muhasabah diri untuk mengambil hikmahnya.
Pasrah itu bukan berarti diam tanpa melakukan apapun, tetapi pasrah itu adalah menerima apapun yang Allah tentukan, ikhlas dengan apapun yang Allah takdirkan, dan terus berjalan menghadapi takdirnya dengan hati yang tenang dan lapang.
Sebelum tidur, bebaskan diri dari perasaan dan pikirkan negatif. Tidurlah dengan tenang tanpa beban masalah kehidupan.
Jika kita masih memiliki beban, katakan: “Ya Allah, meskipun saya masih khawatir dengan utang saya, saya ikhlas, saya terima, saya pasrahkan solusinya pada-Mu”,
“Ya Allah, meskipun saya memiliki masalah dalam pekerjaan, saya ikhlas, saya terima, saya pasrahkan ketenangan hati saya kepadamu, saya pasrahkan solusinya kepada-Mu.”
Baca Juga: Suami Menceraikan Istri saat Marah
Teknik Mengatasi Marah dengan Muhasabah Diri
Caranya, ambil air wudhu lalu sholat.
Kemudian diam sejenak untuk bermuhasabah lalu ikuti langkah-langkah berikut ini.
Akui dulu perasaan negatif yang saat ini sedang kita rasakan
Ya Allah, hari ini saya sedih. Ya Allah, hari ini saya kecewa. Ya Allah, hari ini saya marah.
Akui kesalahan kita
Kita banyak melakukan dosa. Semua hal yang menyebabkan kita sedih, kecewa, marah itu adalah dampak dari dosa-dosa yang kita lakukan.
Ya Allah semua itu salah saya. Dosa-dosa sayalah yang menyebabkan itu terjadi.
Terima dengan ikhlas perasaan negatif itu
Ya Allah meskipun Aku sedih, Aku ikhlas, Aku menerima, Aku ridho atas kehendak-Mu.
Lalu minta ampun kepada Allah dengan beristighfar
Ya Allah aku minta ampun kepadaMu. Maafkan Aku. Ampuni Aku. Ampuni kesalahanku. Ampuni dosa-dosaku.
Mengucapkan syukur kepada Allah
Ya Allah, terima kasih atas semua kasih sayangMu kepadaku.
Ya Allah, terima kasih Engkau begitu sayang kepadaku. Engkau begitu mencintaiku. Alhamdulillah, aku mensyukuri semua yang Engkau berikan kepadaku.
Ungkapkan perasaan cinta kita kepada Allah
Ya Allah, aku sayang Engkau. Aku ridho dengan apapun yang Engkau kehendaki. Aku mencintai-Mu ya Rabb. Aku Sayang Engkau ya Rabb.
Ucapkan Alhamdulillah, dan tersenyumlah. Sahabat Muslim, itulah teknik mengatasi marah yang sebenarnya sangat mudah untuk dilakukan jika kita mau melakukannya. Selamat berlatih dan coba untuk meredam amarah.[ind]